Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggeledahan Ruangan Ketua DPRD DKI untuk Cari Dokumen Pengadaan UPS

Kompas.com - 03/03/2016, 19:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri, Brigjen Ahmad Wiyagus, membenarkan bahwa penggeledahan di Gedung DPRD DKI Jakarta terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD Perubahan 2014.

Penggeledahan dilakukan di ruang kerja Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi.

"Penggeledahan di ruang Ketua DPRD terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan UPS," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Kamis (3/3/2016).

Saat pengadaan UPS, yang menjadi Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan. Ferrial sudah pernah dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan UPS itu di Pengadilan Tipikor, Jakarta.

Penggeledahan dilakukan penyidik dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) sejak siang. Hingga saat ini, kata Ahmad, penggeledahan masih berlangsung. Polisi menggeledah ruang itu karena diduga di situ tersimpan dokumen terkait pengadaan UPS.

"Kita hanya mencari dokumen yang terkait dengan proses pengadaan UPS tersebut," kata dia.

Sejauh ini, petugas telah menyita sebuah komputer merek Apple yang digunakan oleh mantan Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan. Komputer itu berada di ruang kerja Prasetio. Polisi juga menyita satu bundel dokumen dan Surat Permohonan Gubernur untuk persetujuan APBD Perubahan 2014 tanggal 21 Oktober 2014 serta evaluasi Kememdagri pada 22 September 2014 tentang APBD Perubahan 2014.

Belum diketahui apa lagi hasil penggeledahan yang diperoleh polisi karena masih prosesnya sedang berlangsung.

Mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Dikmen Jakarta Barat, yaitu Alex Usman, telah menjadi terdakwa dalam kasus pengadaan UPS tersebut. Selain Alex, ada empat lagi yang jadi tersangka, yakni mantan Kasudin Dikmen Jakarta Pusat Zaenal Soleman, mantan anggota DPRD DKI Jakarta M Firmansyah dan Fahmi Zulfikar, serta mantan Dirut PT Offistarindo Adhi Prima, Harry Lo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com