Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Kemungkinan Adanya Kelalaian Penyelenggara Lomba Makan KFC

Kompas.com - 14/03/2016, 14:51 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan bahwa Polres Jakarta Barat menangani kasus kematian Fredy Jayadi. Fredy diduga meninggal dunia karena tersedak saat mengikuti lomba makan cepat KFC.

"Itu ditangani Polres Jakarta Barat. Sudah diperiksa 11 saksi, mulai dari pihak penyelenggara hingga para peserta lomba," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Krishna menambahkan, penyelidikan yang dilakukan Polres Jakarta Barat dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dari pihak penyelenggara lomba yang menyebabkan kematian Fredy.

"Sekarang mereka sedang menggali Pasal 359 KUHP, yaitu unsur kelalaian. Dari mulai perizinannya, SOP-nya. Jadi, kalau mau menyelenggarakan lomba itu EO-nya (event organizer) harus ada SOP-nya," ucapnya.

Menurut Krishna, jenazah Fredy sudah diotopsi untuk keperluan penyelidikan. Krishna mengaku mendapat informasi bahwa korban meninggal karena saluran pernapasannya tersumbat tulang ayam.

"Korban tewas karena tulangnya itu seharusnya masuk ke dalam pencernaan, tetapi masuk ke jalur pernapasan. Jadi, pernapasannya tertutup oleh tulang. Itu hasil sementara otopsi," ujarnya.

Fredy Jayadi diduga tewas tersedak saat mengikuti lomba makan cepat berhadiah Rp 5 miliar di KFC Taman Semanan, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2016). Lomba diikuti oleh tiga peserta, termasuk korban.

Panitia penyelenggara memberikan tiga potong sayap ayam KFC. Pemenang lomba adalah peserta yang tercepat menghabiskan ayam. Fredy tiba-tiba tersedak saat akan menghabiskan potongan ayam ketiga.

Saat tersedak, korban langsung meminum air putih. Kemudian, korban diberi pertolongan dan langsung dibawa ke Klinik Yasa Husada di Jalan Pulo Indah RT 001 RW 08 Kelurahan Duri Kosambi. Namun, dokter yang menangani menyatakan, nyawa korban tak tertolong.

Untuk kepentingan visum et repertum, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com