Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ajukan Surat ke Mendagri Minta Sewa Lahan DKI Gunakan Harga Pasar

Kompas.com - 21/03/2016, 12:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajukan surat kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk memperberat biaya sewa lahan Pemprov DKI Jakarta.

Basuki mengatakan, selama ini, biaya sewa lahan DKI terlalu murah.

"Saya sudah mengajukan surat kepada Mendagri, saya katakan sewanya (lahan DKI) kemurahan, dan saya ingin sewanya berdasarkan harga pasar," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (21/3/2016).

Basuki mengatakan, banyak lahan Pemprov DKI yang disewakan ke pihak swasta. Ia menjelaskan ada perhitungan pembayaran biaya sewa lahan kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi ada surat Menteri Keuangan, aturannya 3,3 persen dari NJOP (nilai jual objek pajak), itulah nilai sewanya. Banyak swasta yang mengajukan (sewa lahan), itu pun beberapa (pengajuan) sudah saya tolak," kata Basuki.

Sehingga, Basuki mengajukan perubahan aturan kepada Mendagri. Saat ini, dia tengah menunggu surat jawaban dari Mendagri. (Baca: "Teman Ahok" Tidak Tahu soal Aset DKI di Lahan yang Mereka Tempati)

"Kalau usulan saya boleh dilakukan, kami akan keluarkan Pergub (peraturan gubernur), (sewa lahan) berdasar harga pasar," kata Basuki.

Sekretariat Teman Ahok sebelumnya menggunakan aset DKI di Kompleks Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Kompleks itu dikerjasamakan dengan PD Sarana Jaya. Kemudian PD Sarana Jaya bekerjasama kembali dengan pihak swasta untuk menyewakan lahan tersebut.

Hanya saja, bukan Teman Ahok yang menyewa aset tersebut. Melainkan pemilik Cyrus Network Hasan Nasbi. Lembaga survei itu menyewa lahan tersebut kepada pihak swasta yang telah bekerjasama dengan PD Sarana Jaya. (Baca: Ahok Sebut Banyak Parpol Tak Bayar Sewa Lahan Pemprov DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com