Terkait rencana aksi tersebut, polisi akan mengerahkan 5.000 personel untuk mengawal jalannya aksi itu.
"Intinya Polda sudah siap menurunkan lebih dari 5000 personel, tentunya itu lengkap back up dari Mabes Polri dan Kodam Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbak di Mapolda Metro Jaya, Senin.
Iqbal menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan alat transportasi alternatif dalam mengantisipasi dampak aksi tersebut. Iqbal menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir tidak dapat menggunakan angkutan umum akibat aksi tersebut.
"Pemprov DKI Jakarta yang siapkan itu (angkutan pengganti). Tapi kita siap meneruskan kembali apabila nanti kurang. Intinya semua aspek sudah disiapkan. Aspek pelayanan, kesehatan dan bantuan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," tambahnya.
PPAD bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) akan mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.
Mereka juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan tersebut, yang menggunakan kendaraan berpelat hitam sebagai angkutan umum, seperti Uber dan Grab. Unjuk rasa besok akan berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan jumlah pendemo sebanyak 8.000 orang.
Aksi tersebut akan berpusat di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.