Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keriuhan Layanan Gratis Taksi Blue Bird

Kompas.com - 24/03/2016, 08:38 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelayanan argo gratis yang diberikan taksi Blue Bird, Rabu (23/3/2016), menimbulkan berbagai respons masyarakat. Ada warga yang berterima kasih lantaran bisa menikmati layanan taksi gratis dengan cara memesan via telepon atau memanggilnya di pinggir jalan.

Namun, keberuntungan itu tak dapat dirasakan semua masyarakat. Beberapa di antaranya ada yang gagal memesan lantaran selalu gagal saat menghubungi pul taksi.

Ada pula yang tak berhasil memanggil taksi di pinggir jalan karena sudah terisi penumpang atau dipesan seseorang.

Tak cuma penumpang, pengemudi taksi Blue Bird pun ada yang menceritakan kisahnya bisa mengangkut banyak penumpang secara gratis.

Upaya menggratiskan argo merupakan bentuk kompensasi Blue Bird kepada masyarakat pasca-demo sopir taksi dan angkutan umum pada Selasa lalu. Namun, langkah yang diambil manajemen Blue Bird ini juga menuai komentar negatif dari para netizen di Twitter.

Tagar #percumagratis yang ditujukan bagi pelayanan Blue Bird itu menjadi trending topic. Menurut sejumlah pengguna Twitter, kebijakan layanan gratis yang diambil Blue Bird adalah langkah yang sia-sia.

Sebab, aksi ricuh oknum sopir saat menggelar unjuk rasa telah menghilangkan rasa simpatik warga. Bahkan, ada netizen yang meminta agar Blue Bird dan Express untuk meminta maaf.

Kendati demikian, Head of Public Relation Blue Bird Group Teguh Wijayanto menanggapi santai komentar netizen terkait tagar #percumagratis. Menurut Teguh, Blue Bird hanya berusaha memberikan layanan terbaik kepada penumpangnya di wilayah Jabodetabek. 

"Wajar deh, itu kan pendapat. Namun, apakah pendapat itu benar-benar murni atau bukan atau haters (para pembenci)? Sekarang kan ada haters, enggak apa-apa," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com terkait adanya tagar #percumagratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com