JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan hubungan kedekatannya dengan keluarga almarhum Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri sejak lama.
Bahkan, Basuki atau Ahok pernah menolak pinangan Taufik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar dia jadi wakil bupati Belitung Timur.
"Tahu enggak, dia kali pertama marahin saya waktu saya mau maju jadi Bupati Belitung Timur," kata Ahok terkenang, seusai peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
Saat itu, suami Megawati tersebut mengirim seseorang bernama Haji Syamsirwan. Taufik menginstruksikannya menjadi calon bupati Belitung Timur, sedangkan Ahok menjadi calon wakil bupati Belitung Timur.
"Haji Syamsirwan bilang begini, 'Hok, abang yang jadi bupati dan kau yang jadi wakil bupati,'" kata Ahok, menceritakan pengalamannya.
Kepada Taufik, Ahok menolak ajakan tersebut dan menekankan dirinya ingin menjadi bupati Belitung Timur, bukan wakil bupati Belitung Timur. Taufik pun menyebut Ahok sebagai orang yang keras kepala. Taufik pun melarang Ahok maju dalam pemilihan bupati di Belitung Timur menggunakan kendaraan politik PDI-P.
"Ya sudah, aku izin pakai partai lain (untuk maju jadi bupati Belitung Timur). Kita lawan PDI-P, lihat siapa yang menang. Kata Bang Taufik, 'Awas lu, Hok!' Iya, saya bilang, lawan," kata Ahok.
Akhirnya, Ahok menjadi Bupati Belitung Timur dengan perolehan suara 37,13 persen, dan PDI-P memperoleh 17 persen suara. Ahok maju melalui Partai Indonesia Baru (PIB). (Baca: Ahok: Kata Bu Mega, kalau Ahok Menyumbang Nanti Dibilang "Mahar")
Pemilu 2004
Hal yang sama juga terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2004. Taufik kembali menelepon dirinya. Bahkan, Taufik meminta dirinya untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di Belitung Timur.
Ahok menolak permintaan Taufik. Sebab, Ahok merasa tidak cocok dengan kader PDI-P yang juga anak buah Taufik.
"Bang Taufik bilang, 'Jadi, mau lo apa, Hok?' 'Aku mau sama partai baru, Bang!' 'Partai apa?' 'PIB, Partai Insinyur Basuki'. Gue bilang, 'Kita tes, Bang, aku laku atau enggak,'" kata Ahok.
Hasilnya, PIB memperoleh 10 persen suara dan PDI-P juga mendapat suara yang sama. "Bang Taufik bilang, 'Ini gara-gara lo, Hok! PDI-P harusnya dapat 20 persen, pecah jadi 10 persen,'" kata Ahok, mengenang kedekatannya dengan Taufik.