Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Komposisi Polisi Baik Lebih Banyak daripada Polisi Menyimpang

Kompas.com - 28/03/2016, 22:46 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota polisi dari Pengamanan Obyek Vital Polres Depok, Bripka T (37), diduga membunuh istrinya RH (37) di rumahnya di Jalan Perjuangan RT 002/08, Cimanggis, Depok, Senin (28/3/2016).

Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, dari 34.000 anggota Polda Metro Jaya pasti ada saja yang segelintir anggota yang menyimpang.

Namun, menurut Kapolda, komposisi polisi yang berperilaku baik, masih lebih banyak daripada polisi yang menyimpang.

"Polisi di Polda kan banyak, ada 34 ribu anggota. Jadi, wajar kalau saya pikir pasti adalah sekian persen, kalau masih toleransinya 10 persen. Masih banyak polisi lebih baik lagi," ujar Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/3/2016).

Moechgiyarto menambahkan, saat akan masuk menjadi anggota polisi sudah dilakukan tes kesehatan jiwa.

Selain itu bagi yang sudah resmi jadi anggota polisi diadakan pula tes psikologi secara rutin dilakukan setiap tanggal 17 Agustus.

Serangkaian instrumen tes tersebut dibuat oleh manusia jadi tidak mungkin sempurna. Maka, menurut Moechgiyarto, kadang ada saja yang tidak bisa terdeteksi kesehatan jiwa anggotanya dalam tes tersebut.

"Instrumen itu buatan manusia juga, kadang ada yang tidak bisa terdeteksi walaupun dibuat instrumennya oleh manusia tapi perilaku orang tidak bisa terdeteksi," ucapnya.

Moechgiyarto menjelaskan, ada tes psikologi secara rutin bagi para anggotanya. Hal itu ditujukan agar anggota yang mengalami masalah dapat dicarikan solusinya.

"Tes psikologi itu pada dia masuk, setelah itu hanya semacam konsul. Jadi ada anggota yang kira-kira mau menyimpang dipanggil ada apa, disentuh hatinya dan sebagainya. Itu ada ahlinya," tutur Kapolda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com