Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charta Politika: 82,8 Persen Warga Jakarta Puas akan Kinerja Ahok

Kompas.com - 31/03/2016, 08:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa 82,8 persen warga Jakarta mengaku puas akan kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepempinan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Rinciannya, sebanyak 21,8 persen menyatakan sangat puas dan 61 persen mengaku cukup puas.

Survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode kuesioner terstruktur.

Sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan di DKI Jakarta dilibatkan dalam survei ini. 

Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei ini dilakukan setelah Basuki mengumumkan bakal calon wakil gubernurnya, Heru Budi Hartono.

(Baca juga: Elektabilitas Masih di Bawah 70 Persen, Ahok Dinilai Politisi Gerindra Belum Aman).

Sementara itu, menurut hasil survei, warga yang tidak puas sebanyak 14,8 persen, dengan rincian 12,5 persen kurang puas dan 2,3 persen tidak puas sama sekali.

Sisanya, yakni sebanyak 2,5 persen memilih untuk tidak menjawab.

Hasil survei yang dirilis, Rabu (30/3/2016) ini juga menunjukkan bahwa berdasarkan evaluasi kerja Ahok di beberapa bidang, tingkat kepuasan warga terhadap pelayanan kelurahan paling tinggi, yakni sebanyak 84,3.

Dua kinerja lainnya yang mendapatkan angka kepuasan cukup baik adalah program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dengan tingkat kepuasan warga sebesar 75,8 persen dan Pelayanan Puskemas/Rumah Sakit sebesar 74,3 persen.

Sementara itu, ada tiga bidang kerja Ahok yang dianggap tak memuaskan, yakni penangan kemacetan (75 persen), pengendalian harga bahan pokok (69,8 persen), dan tranportasi umum (46,3 persen).

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, tingkat kepuasan publik merupakan modal sosial bagi Basuki Ahok menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sebagai petahana, modal tersebut harus dijaga baik oleh Basuki agar kembali terpilih. (Baca juga:  "Teman Ahok" Nilai Elektabilitas Ahok Unggul karena Calon Lain Belum Jelas).

Pasalnya, menurut dia, elektabilitas tinggi saja tak menjamin petahana bisa menang dalam pilkada.

"Kalau seorang calon bisa menjaga tingkat kepuasan publik sebanyak 70 persen, itu most likely biasanya menang, 60 - 70 persen, punya kemungkinan besar untuk menang asal mengimbangi pola kampanye kandidat lain. Kalau 50 sampai 60 persen biasanya lampu, kuning, below (di bawah) 50, biasanya incumbent kalah," kata Yunarto.

Ia juga menyampaikan bahwa survei ini dilakukan dengan biaya sendiri.

Kompas TV Survei Sebut Elektabilitas Ahok di Atas 50 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com