Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Kesal Penumpang Bayar Ongkos Suka-suka

Kompas.com - 02/04/2016, 10:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini pertama berlakunya keputusan pemerintah untuk menurunkan tarif angkutan umum. Namun, para sopir angkutan mengaku penumpang malah kelewat menurunkan harga.

Salah satunya diungkapkan Siregar (45), sopir mikrolet M16 jurusan Pasar Minggu-Kampung Melayu. Siregar yang menarik mikrolet pagi ini justru mengaku rugi.

"Saya tadi pagi penumpang dari mester (Balimester) ke Cawang cuma bayar Rp 2.000, ada juga dari Kampung Melayu ke Cawang Rp 2.000 juga, malah turunin sendiri," kata Siregar di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (2/4/2016).

Menurut dia, meski kasus itu terjadi pada penumpang jarak dekat, tarif normal jarak dekat yang sudah ditentukan angkutan ialah Rp 4.000. Menurut dia, penumpang memanfaatkan kesempatan ini.

"Saya sudah panggil, 'Bu kurang Bu', tetapi dia malah jalan saja terus pura-pura tuli," ujar Siregar.

Sopir mikrolet 01 Kampung Melayu-Senen, Igon Lubis (35), juga mengungkapkan hal senada. Igon mengeluh karena penumpang menurunkan harga lebih banyak dari yang ditetapkan pemerintah.

"Normalnya kan Rp 5.000, tetapi ini ada yang bayar Rp 4.500, Rp 4.000," ujar Igon.

Menurut dia, lebih baik tidak usah ada penurunan tarif. Ia pun mengaku kebijakan ini tak efektif bagi sopir mikrolet.

"Turunnya kan Rp 200 perak, Rp 500 perak juga enggak ada guna, gimana bayar kembalinya," ujar Igon.

Namun, Igon mengaku kalau penumpang mengikuti membayar tarif sesuai yang ditetapkan pemerintah, misalnya menurunkan Rp 200 perak, ia tetap menerima.

"Kalau pemerintah mana bisa dilawan sih," ujar Igon.

Kepala Terminal Kampung Melayu A Fajar mengakui, ini jadi keluhan pengemudi angkutan di terminal itu pada hari pertama diterapkannya penurunan tarif ini.

"Kawan-kawan di lapangan malah bilang penumpang nurunin sendiri," ujar Fajar.

Fajar mengatakan, masih meninjau pelaksanaan penerapan penurunan tarif. Pihaknya juga masih menunggu Organda memberi stiker resmi mengenai ketentuan tarif.

"Kita nunggu Organda biasanya bikin stiker tarif yang dipasang di pintu," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengaku sudah berkonsultasi dengan Organisasi Angkutan Darat.

Dari hasil pertemuan tersebut, Andri menyebut besaran penurunan tarif angkutan umum pasca-diturunkannya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar hanya 3 persen.

Menurut Andri, jika dikonversi, besaran tersebut hanya setara Rp 200. Saat ini, tarif angkutan umum reguler di Jakarta diketahui Rp 4.000. Atas dasar itu, Andri memutuskan tidak akan ada penurunan tarif angkutan umum di Jakarta.

Andri menilai besaran penurunan tarif yang hanya Rp 200 tidak ideal jika mengacu ke kondisi lapangan.

Kompas TV Mulai Besok, Tarif Angkot Akan Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com