JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat TransNusa dengan jenis ATR 42 seri 600 yang bertabrakan dengan Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 dengan nomor registrasi PK-LBS, disebut sempat menghindar sebelum tabrakan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, saat mendatangi Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2016). Agus datang ke Halim karena ingin melihat dan mendapat laporan terkait tabrakan dua pesawat itu semalam.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, Agus mengatakan bahwa kecelakaan terjadi saat pesawat Batik Air sedang menuju ke landasan pacu untuk take off. Saat berjalan ke landasan pacu, pesawat TransNusa juga sama-sama sedang berjalan untuk pindah ke tempat parkir pesawat.
Politisi Partai Demokrat itu menyebut, kedua pesawat tersebut ternyata berjalan menuju ke arah yang sama. Batik Air, lanjutnya, kemudian memutar pesawat untuk take off.
Air Traffic Control (ATC), kata Agus, secara visual memerintahkan Batik Air sudah boleh bergerak maju. Tapi, dari visual di ATC menurutnya tidak "mencakup" TransNusa yang ada di tikungan.
"Sehingga pada saat ini jalan, ini terjadi senggolan antar sayapnya walaupun sebenarnya TransNusa sudah minggir sampai di ini, minggir sampai di batas jalan itu," kata Agus.
Menurut Agus, tabrakan itu terjadi antara dua sayap pesawat tersebut. Namun, ekor pesawat TransNusa ikut kena tabrakan sehingga rusak parah.
"Ekor itu ada bahan bakar, sehingga bahan bakarnya numpah terjadi percikan api dan itu ada kebakaran di situ," ujar Agus.
Tak lama setelah peristiwa tabrakan, petugas langsung datang untuk memadamkan api. Sedangkana pramugari juga sigap mengevakuasi penumpang melalui pintu darurat pesawat.
"Alhamdulilah seluruh penumpang selamat," ujarnya.
Agus mengatakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki kecelakaan itu. KNKT tengah menggali keterangan dari semua pihak terkait, termasuk ATC.