Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Sunny Tanuwidjaja bersama Ahok

Kompas.com - 08/04/2016, 14:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja melayangkan permohonan pencegahan ke luar negeri terhadap seseorang bernama Sunny Tanuwidjaja.

Menurut KPK, Sunny adalah staf khusus dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pencegahan terhadap Sunny terkait dengan kasus suap rancangan peraturan daerah (raperda) proyek reklamasi yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi. Namun, KPK belum menjelaskan secara rinci peran Sunny dalam kasus yang juga menyeret nama dua perusahaan properti kelas kakap, Agung Podomoro Land dan Agung Sedayu Group, itu.

Sebelum adanya penetapan resmi dari KPK, rumor mengenai pencegahan Sunny sudah kencang terdengar dalam beberapa hari terakhir. Rumor itu pun sempat terdengar sampai ke telinga Ahok.

Menanggapi hal itu, Ahok mengaku sudah berbincang dengan Sunny. Ketika itu, Ahok menyebut Sunny membantah semua tudingan yang diarahkan kepadanya.

"Dia udah bilang tidak pernah lakuin apa-apa," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (6/4/2016).

Siapa sebenarnya Sunny?

Ahok mengaku sudah mengenal Sunny sejak 2009, tepatnya saat ia masih menjadi anggota Komisi II DPR RI.

Sejak 2012, Ahok menyebut Sunny mulai menyusun desertasi untuk studi S-3 di salah satu universitas di Illinois, Amerika Serikat. Desertasinya membahas mengenai sepak terjang Ahok dalam dunia politik.

"Dia mau ikutin karier saya sampai bisa terpilih lagi. Saya kan dianggap cuma anak hoki. Kalau enggak ada Jokowi, saya enggak bisa jadi gubernur. Nah, dia mau teliti bisa enggak Ahok jadi gubernur lagi," ujar Ahok.

Karena itu, Ahok kerap mengikutsertakan Sunny dalam berbagai kegiatan politiknya, termasuk saat bertemu dengan para petinggi partai politik.

Menurut Ahok, ia pernah mengajak Sunny bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Ketemu Bu Mega, saya ajak Si Sunny, ketemu Surya Paloh juga," kata Ahok.

Khusus saat bertemu Mega, Ahok menyebut Sunny bahkan sempat ingin ikut dilibatkan saat Mega hendak mengajaknya berbincang-bincang dengan tatap muka. Namun, Ahok menyebut, Mega tidak mengizinkannya.

"Orang dia pengin tahu kan, cuma Bu Mega enggak izinin. Jadi, kami ketemu berdua, Sunny di luar. Bu Mega mikir, Sunny yang memprovokasi saya untuk eksperimen. Saya suka cerita bercanda ke Si Sunny, 'Gue nih kelinci percobaan lu, ya,'" ujar Ahok.

Selain bertemu dengan petinggi partai politik, Ahok menyebut Sunny juga terlibat saat ia mendampingi Joko Widodo maju dalam pemilihan kepala daerah di DKI. Saat itu, Sunny-lah yang berperan mengatur jadwal kampanye Ahok.

"Pas saya ke kampung-kampung buat sosialisasi, dia ikut," ujar Ahok.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com