JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita hamil tujuh bulan berinisial NA (34) ditemukan tewas dalam keadaan dimutilasi di sebuah kontrakan di Desa Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016) pagi. NA diduga dibunuh oleh AG (33), laki-laki yang tinggal bersamanya.
Sebelum ditemukan meninggal, NA terlibat cekcok dengan AG. Percekcokan itulah yang membuat AG nekat membunuh dan memutilasi NA.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menjelaskan, AG membunuh korban dengan cara membanting dan memiting korban selama lebih kurang 30 menit.
Setelah membunuh NA, AG panik dan memutar otak bagaimana cara agar tindakannya tersebut tidak diketahui orang. Akhirnya, tebersit dalam benak AG niat untuk menghilangkan jejak perbuatannya dengan mengambil golok yang berada di bawah TV.
"AG memutilasi dengan memotong tangan kanan dari lengan bahu, kemudian memotong tangan kiri," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/4/2016).
Herry menjelaskan, setelah memutilasi bagian tangan korban, AG bergegas pergi ke pasar terdekat untuk membeli plastik besar. Kemudian, AG kembali ke kontrakan memasukkan kedua lengan korban ke dalam kantong plastik.
Pada Minggu (10/4/2016) malam sekitar pukul 22.00 WIB, AG menjemput RI di Rumah Makan Gumara, Cikupa, untuk membantunya membuang potongan tangan korban. Sesampainya di kontrakan, AG meminta RI menunggu di luar, sedangkan dirinya segera membawa keluar plastik besar dan menyerahkan kepada RI.
"Saat di jalan, RI sempat bertanya ini apa dan kenapa berat sekali, AG hanya menjawab, 'itu salah satunya'," ucapnya. (Baca: Misteri Kasus Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa)
Selanjutnya, RI tidak berani menanyakan kembali. Potongan tangan tersebut dibuang di pembuangan sampah Bugel Tiga Raksa, Tangerang.
Esok harinya, Senin (11/4/2016) pagi, AG kembali ke kontrakan untuk membersihkan darah dan jejak kakinya. Kemudian, pada sore hari, dia kembali memotong kaki kanan hingga pangkal paha kanan dan kiri korban.
"Pada Rabu (13/4/2016) pagi, warga mencium bau mayat dan curiga NA yang tidak pernah kelihatan mendatangi kontrakan," katanya.
Ditangkap
Setelah melakukan pelarian selama lebih kurang sepekan lamanya, akhirnya AG ditemukan di Rumah Makan Padang di Surabaya pada Rabu (20/4/2016) pagi. Saat ini, AG sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif.