Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Memutilasi Wanita Hamil karena Ingin Hilangkan Jejak

Kompas.com - 21/04/2016, 13:27 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita hamil tujuh bulan berinisial NA (34) ditemukan tewas dalam keadaan dimutilasi di sebuah kontrakan di Desa Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016) pagi. NA diduga dibunuh oleh AG (33), laki-laki yang tinggal bersamanya.

Sebelum ditemukan meninggal, NA terlibat cekcok dengan AG. Percekcokan itulah yang membuat AG nekat membunuh dan memutilasi NA.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menjelaskan, AG membunuh korban dengan cara membanting dan memiting korban selama lebih kurang 30 menit.

Setelah membunuh NA, AG panik dan memutar otak bagaimana cara agar tindakannya tersebut tidak diketahui orang. Akhirnya, tebersit dalam benak AG niat untuk menghilangkan jejak perbuatannya dengan mengambil golok yang berada di bawah TV.

"AG memutilasi dengan memotong tangan kanan dari lengan bahu, kemudian memotong tangan kiri," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/4/2016).

Herry menjelaskan, setelah memutilasi bagian tangan korban, AG bergegas pergi ke pasar terdekat untuk membeli plastik besar. Kemudian, AG kembali ke kontrakan memasukkan kedua lengan korban ke dalam kantong plastik.

Pada Minggu (10/4/2016) malam sekitar pukul 22.00 WIB, AG menjemput RI di Rumah Makan Gumara, Cikupa, untuk membantunya membuang potongan tangan korban. Sesampainya di kontrakan, AG meminta RI menunggu di luar, sedangkan dirinya segera membawa keluar plastik besar dan menyerahkan kepada RI.

"Saat di jalan, RI sempat bertanya ini apa dan kenapa berat sekali, AG hanya menjawab, 'itu salah satunya'," ucapnya. (Baca: Misteri Kasus Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa)

Selanjutnya, RI tidak berani menanyakan kembali. Potongan tangan tersebut dibuang di pembuangan sampah Bugel Tiga Raksa, Tangerang.

Esok harinya, Senin (11/4/2016) pagi, AG kembali ke kontrakan untuk membersihkan darah dan jejak kakinya. Kemudian, pada sore hari, dia kembali memotong kaki kanan hingga pangkal paha kanan dan kiri korban.

"Pada Rabu (13/4/2016) pagi, warga mencium bau mayat dan curiga NA yang tidak pernah kelihatan mendatangi kontrakan," katanya.

Ditangkap

Setelah melakukan pelarian selama lebih kurang sepekan lamanya, akhirnya AG ditemukan di Rumah Makan Padang di Surabaya pada Rabu (20/4/2016) pagi. Saat ini, AG sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif.

Kompas TV Polisi Percepat Langkah Usut Kasus Mutilasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Megapolitan
Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Megapolitan
Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Megapolitan
Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 yang Maju Cagub DKI hingga Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga

Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 yang Maju Cagub DKI hingga Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga

Megapolitan
Disdik DKI Janji Tindak Tegas Sekolah yang Nekat Gelar Perpisahan di Luar Kota

Disdik DKI Janji Tindak Tegas Sekolah yang Nekat Gelar Perpisahan di Luar Kota

Megapolitan
12 Jukir dari 8 Minimarket di Jakpus Diangkut Petugas Saat Razia Parkir Liar

12 Jukir dari 8 Minimarket di Jakpus Diangkut Petugas Saat Razia Parkir Liar

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Depok Pulangkan 7 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Depok Pulangkan 7 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Disdik DKI: Orangtua Murid Masih Ada yang Keberatan Soal Larangan Perpisahan di Luar Kota

Disdik DKI: Orangtua Murid Masih Ada yang Keberatan Soal Larangan Perpisahan di Luar Kota

Megapolitan
Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan 'Study Tour' ke Luar Kota

Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Megapolitan
Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com