Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ketua RT/RW yang Tak Tahu Wilayah Pantas Tidak Dapat Uang Operasional?

Kompas.com - 21/04/2016, 18:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menekankan, seorang ketua RT atau ketua RW harus paham setiap masalah yang ada di wilayahnya.

Ahok menilai, cara untuk mengukur seorang pengurus RT/RW tahu permasalahan yang ada di wilayahnya adalah dengan menguasai Qlue, aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan pengaduan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi DKI.

"Yang pasti kalau (pengurus) RT/RW tidak tahu wilayahnya, pantes enggak mereka dikasih uang operasional? Ngapain mau jadi (pengurus) RT/RW kalau tidak peduli sama lingkungan?" kata Ahok di Balai Kota, Kamis (21/4/2016).

"Sekarang kita mengangkat RT/RW untuk apa, sih? Keamanan, kebersihan, urusan izin. Nah kalau kamu tidak mau lapor ke kami, saya tidak tahu wilayah Anda, enggak tercatat," kata Ahok.

Pernyataan Ahok itu disampaikan untuk menanggapi Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang sempat menyebut bahwa ketua RT tidak harus menguasai Qlue. Pernyataan Djarot itu menjawab pertanyaan seorang warga di RW 11 Johar Baru, Jakarta Pusat, terkait peraturan gubernur (pergub) bahwa pengurus RT/RW harus melapor melalui aplikasi tersebut.

Menurut Djarot, lurah harus mau mendengar semua keluhan warganya, termasuk ketua RT. Ia menilai, ketua RT tidak harus menguasai Qlue. Masalah yang terjadi di wilayahnya cukup dilaporkan warga langsung ke pengurus RT/RW.

Meski dikritik Djarot, Ahok mengaku, hubungan dia dengan wakilnya itu baik-baik saja. Ia juga menyebut sudah bertemu langsung dengan Djarot untuk membahas hal itu.

Dari perbincangan keduanya, Ahok menyebut, ia dan Djarot sepakat jika ketua RT/RW tidak paham Qlue. Ia bisa meminta bantuan dari keluarga terdekatnya yang lebih melek teknologi.

"Kalau kamu tidak menguasai (Qlue), suruh staf kamu, pembantu kamu. Pak Djarot juga udah ngerti, mesti suruh anak buahnya siapa yang kerjakan," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com