JAKARTA, KOMPAS.com - Biro perjalanan haji dan umrah Djahidin Universal Tours dituduh telah menipu puluhan calon jemaah haji hingga mencapai Rp 1,4 miliar. Salah satu calon jemaah umrah bernama Ika bersama kuasa hukumnya mendatangi kantor biro perjalanan tersebut untuk menuntut kembali uangnya, Jumat (22/4/2016).
Setelah bertemu pihak biro perjalanan, kuasa hukum Ika menyebut calon jemaah haji yang ditipu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Garut (Jawa Barat), Samarinda (Kalimantan Timur), Palembang (Sumatera Selatan), Jambi, dan Jakarta.
Kompas.com mencoba mengonfirmasi tuduhan tersebut kepada pihak Djahidin Universal Tours. Sayangnya, petugas sekuriti tidak memberikan izin dengan alasan pimpinan biro perjalanan tersebut sedang berada di luar kota.
"Ya siapa yang mau ngomong, lagi gak ada pimpinannya, di luar kota. Kantor kita lagi sepi, cuma ada karyawan," kata petugas sekuriti tersebut di depan kantor.
Petugas sekuriti itu juga melarang untuk masuk ke dalam kantor biro perjalanan tersebut. Dia tidak bersedia memberikan nomor kontak pimpinannya.
"Gak boleh masuk, saya yang jaga di sini. Jangan mancing-mancing emosi. Kalo mau konfirmasi ke orang tadi (calon jemaah dan kuasa hukumnya) saja," kata pria itu.
Ika dan kuasa hukumnya mendatangi kantor Djahidin Universal Tours untuk meminta uangnya kembali. Ika dan kuasa hukumnya memberi waktu 1 x 24 jam kepada pihak biro perjalanan untuk mengembalikan uang tersebut dan mempertemukan Ika dengan kuasa dari biro perjalanan itu.
Jika dalam waktu 1 x 24 jam hal tersebut tidak dipenuhi, Ika dan kuasa hukumnya akan melaporkan Djahidin Universal Tours ke Polda Metro Jaya.
"(Kalau) besok gak ada, kita bikin laporan. Besok kita rencana mau bikin laporan ke Polda (Metro Jaya)," kata Muhammad Syukur Mandar, kuasa hukum Ika.
Saat Ika dan Syukur mendatangi kantor biro perjalanan itu, sejumlah petugas polisi juga tampak hadir di lokasi. Seorang petugas polisi mengatakan, kehadiran mereka untuk berjaga-jaga saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.