JAKARTA, KOMPAs.com — Kejadian jebolnya tanggul Latuharhari, Jakarta Pusat, pada awal tahun 2013 membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dendam dengan pihak yang mengabaikan peringatan banjir.
"Dendam saya tahun 2013, waktu zaman dengan Pak Jokowi. Tidak ada satu pun orang PU (Dinas Pekerjaan Umum) menceritakan kepada kami bahwa Pintu Ciliwung Lama harus dibuka," katanya.
Hal itu dikatakan pria yang akrab disapa Ahok itu saat Rapat Penanganan Pasca-Banjir dan Antisipasi Pencegahan Banjir bersama dengan wali kota dan petugas PHL di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4/2016), seperti yang diunggah Pemprov DKI di YouTube.
Ahok menceritakan, sebelum tanggul jebol hingga membuat Bundaran HI banjir, dia sedang makan dengan mantan Gubernur DKI Sutiyoso yang sedang berulang tahun. Dia mengaku ditanya Sutiyoso mengapa bisa duduk-duduk tenang, sementara hujan besar.
Saat itu, kata Ahok, Sutiyoso bertanya lagi apakah Kepala Dinas PU menghubunginya.
"'Kepala PU ada telepon kamu?' Saya bilang enggak tahu. Saya cek ke Pak Jokowi (saat itu Gubernur DKI). Enggak ada," kata Ahok menceritakan dialognya dengan Sutiyoso.
Sutiyoso kemudian mengingatkan Ahok. Seharusnya, kalau Bogor hujan besar, Gubernur dan Dinas PU memutuskan apakah Ciliwung Lama dibuka atau tidak.
"Kalau dibuka, pasti Istana tenggelam, Istiqlal, Gunung Sahari tenggelam," kata Ahok, mengutip ucapan Sutiyoso.
Menurut Ahok, Kepala Dinas PU menyatakan bahwa harus ada izin Presiden untuk membuka Ciliwung Lama.
"Lalu jebollah Latuharhari," kata Ahok.
"Saya ditegur sama Pak SBY. Di bandara saya dipanggil, 'Pak Ahok, kalau tenggelam Istana, saya rela Istana tenggelam, asal kalian jangan jadi tenggelam. Enggak usah izin saya, kata siapa harus izin Presiden? Ada surat SK-nya?' Enggak ada, Pak. 'Ya sudah, kamu buka saja'," cerita Ahok soal teguran SBY yang kala itu Presiden RI.
Menurut Ahok, Kepala Dinas PU kala itu (Erry Basworo) bersikeras harus ada izin dari Presiden. (Baca: Basuki: Gara-gara Pintu Air Tidak Dibuka, Latuharhari Jebol)
"Makanya, saya dendam. Saya malah menduga Latuharhari sengaja dijebolkan. Kenapa? Karena semua air dibuang ke kanal banjir barat," kata Ahok.
Menjelang akhir tahun 2014, Erry dijadikan tersangka kasus perbaikan dan pemeliharaan jaringan atau saringan sampah di Dinas PU tahun anggaran 2012 dan 2013 oleh Kejagung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.