Gerindra: Sjafrie Sjamsoeddin Sosialisasi Cagub secara "Silent"

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, masuk ke dalam tiga besar bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Padahal, selama ini, nama Sjafrie seolah tidak muncul ke permukaan jika dibanding dengan figur lainnya.

Namun, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik mengatakan, Sjafrie sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat secara diam-diam.

"Dia ada gerakan yang menarik, aktivitasnya secara silent. Jadi, ketika kita sodorkan nama-nama bakal cagub ke komunitas-komunitas di Jakarta, ternyata sudah pada ketemu duluan dengan Pak Sjafrie," ujar Taufik di Kantor DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Jalan Pecenongan, Selasa (26/4/2016).

Taufik mengatakan, Sjafrie selama ini melakukan komunikasi dengan masyarakat dari berbagai kalangan tanpa diketahui media. Taufik juga mengatakan, Sjafrie sudah sejak awal bersedia masuk ke dalam bursa cagub Partai Gerindra.

Meski demikian, kata Taufik, Sjafrie tidak pernah datang ketika diundang Partai Gerindra karena sedang menyelesaikan studi.

"Pak Sjafrie sudah bersedia. Ketika pertama itu sudah bersedia, tetapi tidak bisa hadir karena menyelesaikan studi. Jadi, pernyataan bersedia itu sudah dari awal," ujar Taufik.

DPD Partai Gerindra DKI Jakarta sudah mengerucutkan tiga nama bakal cagub DKI yang masuk dalam bursa cagub Partai Gerindra. Mereka adalah Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.

Nama yang lolos penjaringan akan diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.

Adapun Partai Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan parpol lain jika ingin mengusung cagub dan cawagub. Syarat untuk parpol yang ingin mengusung cagub dan cawagub adalah minimal memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.