Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bogor Akan Lapor ke Polisi Sopir Angkot yang Bertindak Ricuh

Kompas.com - 28/04/2016, 14:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meminta, agar para sopir angkutan perkotaan (angkot) yang melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) agar tidak melakukan kericuhan.

Bima menjelaskan, dirinya mendapat 15 laporan terkait aksi para sopir angkot yang bertindak ricuh selama melakukan unjuk rasa sejak kemarin. Dirinya pun akan melakukan langkah hukum terkait ulah oknum sopir angkot yang nekad bertindak di luar batas.

"Kalau sudah berbicara kekerasan itu sudah kelewatan. Pemkot akan lebih keras, Saya dapat laporan ada tindakan di luar batas seperti perusakan, pecah kaca, pemukulan, dirampas setorannya. Ini sudah tidak benar," kata Bima saat audiensi dengan para sopir angkot di Kantor Balaikota Bogor, Kamis (28/4/2016).

Ia menambahkan, dalam waktu dekat, pihak Organda Kota Bogor akan melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum.

"Kalau sudah gini warga yang dirugikan. Pemilik angkot juga merugi karena tidak ada pemasukan," ujarnya.

Politisi PAN itu menegaskan, Pemkot Bogor saat ini masih terus melakukan evaluasi penerapan SSA yang selama ini dikeluhkan para sopir angkot. Menurut Bima, penerapan SSA di kawasan seputar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor merupakan langkah awal reformasi angkutan kota.

Menurut dia, penataan angkutan kota sudah melalui kajian dan pembahasan lintas sektor meliputi DPRD, dinas terkait, dan Organda. Pemkot Bogor memutuskan, untuk melakukan percepatan realisasi mengubah rute trayek atau rerouting dan konversi angkot menjadi bus.

"Evaluasi tetap berjalan. Pemkot Bogor dan Organda selalu analisis," kata dia.

"Dalam rapat tadi diputuskan untuk percepatan rerouting kepada 13 trayek angkot yang terdampak SSA. Akan ditata ulang supaya tidak berhimpitan. Tetapi harus sabar, ini ada prosesnya," kata Bima.

Aksi unjuk rasa para sopir angkot di Bogor ini sudah berlangsung selama dua hari sejak Rabu lalu. Mereka menuntut agar Pemkot Bogor membatalkan penerapan jalur Sistem Satu Arah itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com