Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sriwijaya Air Diminta Berikan Kompensasi Setimpal kepada Korban Pembobolan Tas

Kompas.com - 29/04/2016, 11:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembobolan tas yang dialami nenek berumur 65 tahun, Mintauli Rajagukguk, di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (28/4/2016), dinilai sebagai kasus serius.

Penumpang Sriwijaya Air yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta ke Silangit itu mendapati kopernya, yang masuk bagasi, sudah rusak, gemboknya hilang, dan uang senilai Rp 13 juta di dalamnya raib.

"Koper yang rusak itu kan sudah jadi bukti. Maskapai harus bertanggung jawab memberikan kompensasi yang setimpal buat penumpang yang jadi korban," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).

Terkait dengan uang Rp 13 juta yang ikut hilang, menurut Tulus, harus disertai bukti kuat bahwa Mintauli benar menaruh uang tersebut ke dalam kopernya dan hilang.

Jika hal itu bisa dibuktikan dengan jelas, maka Mintauli juga bisa meminta pertanggung jawaban manajemen Sriwijaya Air atas hilangnya uang tersebut.

Secara terpisah, Manajer Humas Sriwijaya Air Agus Sudjono memastikan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengusut masalah itu.

Ia juga belum menjelaskan secara detail duduk perkara, yang dialami Mintauli, karena pihaknya masih mengumpulkan informasi lebih lanjut.

"Belum ada yang bisa saya informasikan, masih diinvestigasi," tutur Agus.

Mintauli bersama keluarganya terbang dari Bandara Soekarno-Hatta ke Silangit pukul 07.30 WIB, dengan nomor penerbangan FG 888.

Setibanya di Bandara Silangit sekitar pukul 09.30 WIB, Mintauli mengaku menunggu cukup lama kopernya di tempat pengambilan bagasi.

Setelah kopernya keluar, kondisinya sudah rusak, dan uang Rp 13 juta di dalamnya telah hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com