Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Adanya PNS Fiktif, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Kompas.com - 29/04/2016, 13:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengklarifikasi kabar mengenai 1.848 PNS fiktif di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia pun menjelaskan pengertian PNS fiktif sesungguhnya.

"Tidak ada PNS fiktif di Pemprov DKI. PNS fiktif itu pengertian orangnya tidak ada, tetapi datanya ada dan dibayar gajinya. Itu baru fiktif. Kalau seperti itu kan berarti ada kerugian negara," ujar Agus di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (29/4/2016).

(Baca juga: Mendagri Sayangkan Ada PNS Fiktif di Pemprov DKI)

Agus kemudian menjelaskan rinciannya. Menurut catatan Badan Kepegawaian Negara (BKN), ada 1.848 pegawai yang masih tercatat sebagai PNS DKI.

Jumlah tersebut merupakan selisih dari data yang dimiliki BKN dengan yang dimiliki Pemprov DKI.

Pemprov DKI sendiri kini sudah menggunakan sistem E-PUPNS sejak tahun 2015. PNS DKI wajib melakukan verifikasi ulang agar terdaftar sebagai PNS DKI.

Agus mengatakan, 1.848 orang tersebut merupakan mereka yang belum melakukan daftar ulang dalam sistem.

Alasannya, bukan karena lupa, melainkan kebanyakan karena sudah pensiun. "Mereka memang tidak perlu melakukan verifikasi karena sudah bukan PNS lagi. Jadi, bukan PNS fiktif, tetapi memang bukan PNS," ujar Agus.

Adapun dari 1.848 orang tersebut, 780 orang di antaranya sudah pensiun, 371 orang diberhentikan dengan hormat, 211 orang meninggal dunia, 55 orang berhenti dengan tidak hormat, 4 orang mengundurkan diri, dan 27 orang diberhentikan sementara.

(Baca juga: Terkuaknya PNS Fiktif di DKI yang Masih Digaji)

Jika ditotal, jumlah mereka, yang bukan lagi menjadi PNS DKI itu, ada 1.448 orang. Masih ada 400 orang yang kemudian dijelaskan statusnya oleh Agus.

"Sebanyak 332 orang masih kita telusuri, tetapi dipastikan tidak menerima gaji. Sisanya 68 orang yang masih tercatat sebagai pegawai DKI, masih menerima gaji, tetapi belum mendaftar ulang," ujar Agus memaparkan status 400 orang lainnya itu.

Terkait 68 orang yang belum melakukan verifikasi, kata Agus, mereka sedang dalam masa cuti di luar tanggungan negara.

Ada pula yang sedang terlibat proses hukum sehingga tidak bisa melakukan verifikasi. Meski demikian, kata Agus, status mereka masih PNS DKI dan bukan PNS fiktif.

Lalu, siapa 332 orang yang masih ditelusuri itu? Agus memastikan bahwa mereka juga bukan PNS fiktif.

Kemungkinan besar, menurut dia, mereka adalah PNS yang sudah pensiun, tetapi belum masuk ke sistem.

"Mungkin orang pensiunan yang belum keluar dari sistem. Tetapi, yang penting tidak ada data fiktif dan tidak ada yang diberikan gaji, kecuali yang masih berhak," ujar Agus.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com