Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jamin Tak Ada Aksi "Sweeping" Buruh Saat "May Day"

Kompas.com - 29/04/2016, 15:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi percaya para buruh tidak akan melakukan kekacauan saat perayaan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei mendatang yang jatuh pada hari Minggu lusa.

Keyakinan itu muncul karena pada rapat koordinasi dengan jajaran kepolisian, perwakilan buruh sudah berjanji akan tertib dalam melakukan aksi saat May Day.

"Kami sudah melakukan rapat dan mereka janji tidak anarkistis, kami pegang saja janji mereka," kata Wakapolda Metro Jaya, Nandang Jumantara, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/4/2016).

Menurut Nandang, jika para buruh dalam melakukan aksinya di akomodasi dengan baik, mereka akan menaati peraturan. Namun pihaknya tetap akan mengawal aksi para buruh tersebut demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jangan menganggap mereka itu rusuh, kalau kita akomodasi dengn baik, insyaallah mereka akan mentaati semua aturan," kata dia.

Nandang memastikan dalam penyampaian pendapat pada saat  May Day tidak akan ada aksi sweeping dari para buruh. Namun jika nantinya ditemukan aksi tersebut, pihaknya akan menindak tegas oknum yang melakukan hal itu.

"Tidak ada sweeping-sweeping, diharaapkan tidak ada. Kalau ada kita akan tindak tegas," tuturnya.

Jumlah buruh yang akan memperingati May Day diperkirakan mencapai 50.600 orang. Selain dari Jakarta, massa buruh tersebut juga akan datang dari Bogor, Bandung, Tangerang, Cirebon, Bekasi, Cilegon, Depok, Subang, Purwakarta, dan Karawang.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebanyak 16.843 personel gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, Satpol PP, dan dari Dinas Perhubungan disiagakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com