Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sistem FIFO di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 06/05/2016, 11:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pengguna jasa taksi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, mungkin sempat merasakan ada sesuatu yang berbeda dari layanan taksi di sana, khususnya di Terminal 1.

Ya, memang ada yang berbeda. Bandara Soekarno-Hatta menerapkan sistem baru untuk layanan taksi, yakni sistem FIFO (First In First Out).

"Kami sudah coba di Terminal 1A kurang lebih empat bulan terakhir," kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan, kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2016).

Wakan menjelaskan, sistem ini membuat semua operator taksi yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta tidak lagi memiliki titik angkut sendiri, seperti sistem yang diterapkan sebelumnya.

Semua operator taksi antre di satu jalur khusus untuk mengangkut penumpang. Dengan kata lain, penumpang diajak untuk naik taksi yang antre di barisan paling depan, apa pun operator taksinya.

Pelaksanaan sistem FIFO baru dilakukan di Terminal 1A. Dari hasil evaluasi selama empat bulan terakhir, menurut Wakan, penumpang merespons secara positif.

"Sambutan para pengguna jasa, khususnya armada taksi, luar biasa. Hampir tidak terjadi keluhan," tutur Wakan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Terminal 1A pada Jumat pagi, antrean taksi di sistem FIFO didominasi oleh operator taksi berwarna biru dan putih. Sementara itu, operator taksi lainnya hanya terlihat beberapa di tengah antrean.

Dari segi waktu, sistem FIFO memudahkan penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi. Di titik angkut depan pintu kedatangan Terminal 1A dibuatkan jalur bagi penumpang untuk antre sebelum naik taksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com