Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Masuk Ancol Saja sampai Rp 300.000...

Kompas.com - 07/05/2016, 08:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, warga Ibu Kota membutuhkan banyak sarana hiburan. Menurut dia, lokasi wisata di Jakarta masih belum terjangkau biayanya bagi para warga kelas menengah ke bawah.

"Ya, yang saya lihat sebetulnya rakyat sangat membutuhkan banget sarana pariwisata. Ya dengan melihat seperti itu dengan mata kepala sendiri, saya kepikiran Jakarta ini enggak punya daerah wisata yang terjangkau buat masyarakat menengah ke bawah," kata Sandiaga di sela-sela kunjungannya ke Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (6/5/2016).

Pada Kamis (5/5/2016) lalu, Sandiaga sempat menyambangi Ancol dan Cilincing. Timnya mengusulkan agar tiket masuk Ancol dibebaskan biayanya. Hanya saja, rencana itu sulit terealisasi mengingat pengelola Ancol adalah PT Pembangunan Jaya Ancol yang merupakan perusahaan BUMD terbuka. (Baca: "Long Weekend" di Ancol? Simak Tips Ini Dulu...)

"Mimpi saya kalau saya terpilih (jadi gubernur), saya mau mencoba menjajaki bisa enggak buat tempat wisata di pinggir laut atau pantai yang terjangkau untuk kelas menengah ke bawah. Sekarang ini kan mahal, masuk Ancol saja sampai Rp 300.000 kan kemarin," kata Sandiaga.

Adapun harga tiket gerbang Ancol sebesar Rp 25.000 per individu. Sementara tiket masuk Dunia Fantasi yang mencapai Rp 370.000. Sandiaga mengatakan, mahalnya biaya wisata menyebabkan warga lebih menyenangi datang ke mal.

"Padahal, kalau Jakarta bisa meningkatkan minat kepada situs bersejarah seperti makam Pangeran Jayakarta, itu pasti ramai sekali dan kami akan dorong wisata religi juga," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com