Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian Sandiaga Uno untuk Yusril yang "Jago Hukum"

Kompas.com - 17/05/2016, 20:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Pilkada DKI 2017, kandidat bakal calon gubernur saling adu strategi untuk mencari perhatian warga, bahkan tak jarang para calon gubernur saling sindir terkait kebijakan yang diusulkan oleh bakal cagub lainnya. Namun berbeda dengan bakal calon gubernur Sandiaga Uno.

Saat ditanyakan peluang Sandiaga melawan bakal cagub lain, Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga malah memberikan pujian untuk Yusril. Sandiaga menilai, kemampuan Yusril untuk maju pada Pilkada DKI sangat mempuni.

"Pak Yusril itu tokoh yang mumpuni, ganteng, jago hukum," ujar Sandiaga di Gedung Kementerian Perindustrian, Selasa (17/5/2016).

Menurut Sandiaga, latar belakang Yusril sebagai ahli hukum membuatnya gampang dikenal oleh masyarakat. Yusril yang merupakan ahli hukum saat ini banyak menangani kasus, beberapa diantara terkait warga yang hendak digusur oleh Pemprov DKI.

Sebut saja Kampung Luar Batang, Penjaringan Jakarta Utara, hingga warga Bidara Cina menjadi kliennya untuk melawan Pemprov DKI dipersidangan Sandiaga pun menyerahkan pilihan kepada masyarakat.

"Saya punya background yang kuat di bidang ekonomi, Pak Yusril kuat hukum. Rakyat mau pilih yang mana?" ujar Sandiaga. (Baca: Kekurangan Pemerintahan Ahok Menurut Sandiaga Uno)

Baik Sandiaga maupun Yusril sama sama maju menjadi bakal calon gubernur, bahkan kedua nama tersebut menjadi unggulan untuk diusung oleh partai Gerindra.

Sandiaga maupun Yusril juga tidak pernah terlibat adu argumen atau saling menjatuhkan seperti yang dilakukan Yusril dan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Belum ada yang bisa menjawab apakah Sandiaga dan Yusril akan menjadi lawan pada Pilkada DKI mendatang, atau akan bersanding menjadi Bacagub dan Bacawagub DKI 2017. (Baca: Ingin Jadi Gubernur, Yusril Enggan jika Diajukan sebagai Calon Wagub DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com