Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh EF yang Masih di Bawah Umur Akan Didampingi Psikolog

Kompas.com - 18/05/2016, 10:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - RA (16), satu dari tiga tersangka pembunuh EF (19), dipastikan akan didampingi psikolog untuk memantau perkembangan kejiwaannya selama diproses oleh polisi sampai kasusnya disidangkan.

Hal itu dipastikan oleh kuasa hukum ketiga tersangka yang ditunjuk oleh Polda Metro Jaya, Teddy Wahyudi, kepada Kompas.com , Selasa (17/5/2016).

"Saya akan minta didatangkan psikolog karena biar gimanapun masih ada pelaku yang di bawah umur. Tugas psikolog mendampingi saja selama proses pemeriksaan dan seterusnya," kata Teddy.

Awal inisiatif untuk menghadirkan psikolog adalah ketika Teddy melihat ada perbedaan sikap antara RA dengan dua tersangka lainnya, yaitu Rahmat Arifin (24) dan Imam Hapriadi (24).

Arifin dan Imam terlihat merasa bersalah dan sikap itu ditunjukkan selama pemeriksaan berlangsung. Namun, RA malah terlihat tenang, tanpa beban, menceritakan semua apa yang dia perbuat kepada EF yang adalah pacarnya.

"Makanya nanti mau dilihat bagaimana si RA ini, apakah dia berkepribadian ganda atau apa. Gaya ngomongnya saja sudah berbeda kemarin, kelihatan seperti orang dewasa, padahal masih kelas tiga SMP," tutur Teddy.

Ketiga tersangka mengakui perbuatannya telah menyiksa, memerkosa, hingga membunuh EF pada Kamis (12/5/2016) malam. Niat untuk membunuh EF didasari rasa sakit hati RA yang ditolak saat mengajak EF berhubungan badan/ Sedangkan tersangka lain, Arifin, pernah ditolak saat mau mendekati EF sebelum RA kenal dengan EF.

Kesamaan itulah yang membuat mereka bisa sama-sama membunuh walaupun para pelaku mengaku baru saling kenal sesaat sebelum pembunuhan.

Kompas TV Gara-Gara Sakit Hati, Nyawa Melayang secara Sadis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com