Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Soal SD Bermateri Pembunuhan dan Perceraian, Ini Kata Kepala Sekolah

Kompas.com - 23/05/2016, 11:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Dasar Baru 02 Pagi, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, membenarkan adanya soal untuk siswa yang memuat materi pembunuhan dan perceraian.

(Baca juga: "Netizen" Ungkap Soal Tugas SD yang Memuat Materi Pembunuhan dan Perceraian )

Kepala SDN Baru 02 Pagi Ridoyo mengatakan, soal itu diberikan oleh dua orang guru sekolah tersebut sekitar tanggal 13-14 Mei lalu untuk dua kelas yang diajar mereka.

Niatnya soal itu untuk pekerjaan rumah (PR) bagi siswa kelas II SD, yang libur karena ada ujian sekolah atau madrasah berstandar nasional (UAMBN).

"Untuk mengisi liburan dalam rangka ujian sekolah atau madrasah berstandar nasional, kelas II diberi PR delapan mata pelajaran, di antaranya itu (soal yang bermasalah)," kata Ridoyo, saat ditemui Kompas.com di SDN Baru 02 Pagi, Senin (23/5/2016).

Hal ini disampaikan Ridoyo dalam menanggapi netizen  yang menggunggah foto soal tersebut melalui akun Facebook Agung Suharto Dirdjosbroto.

Ridoyo mengatakan, soal PR itu merupakan mata pelajaran pendidikan lingkungan budaya Jakarta (PLBJ) atau mulog.

Duga guru itu memberikan PR dengan soal tersebut kepada sekitar 64 murid di dua kelas.

Dari mencuatnya keluhan di media sosial itu, Ridoyo mengatakan bahwa pihaknya langsung mengonfirmasi kepada dua guru yang bersangkutan.

"Guru sudah dikonfirmasi kebenarannya dan membenarkannya," ujar Ridoyo.

Ia mengakui, ada kelalaian dalam pemberian soal bermateri tersebut. Menurut dia, melihat dari materinya, memang soal itu kurang tepat diberikan kepada siswa, apalagi kepada pelajar kelas II SD.

"Kalau untuk sekarang terkait dengan kekeraasan dan masalah pornografi sedikit agak begitu (kurang tepat) untuk kelas II ini," Ridoyo.

Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menangani kasus tersebut.

Sudah ada saran dari Dinas Pendidikan DKI untuk mencabut soal dan buku bermateri tersebut.

"(Pihak dari) Dinas (Pendidikan) sebentar lagi akan datang untuk kordinasi tentang itu. Dan dinas memang menyarankan untuk menarik soal dan bukunya," ujar Ridoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com