Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"EO" Diduga Gelapkan Rp 39 Juta, Ratusan Siswa SD Batal "Study Tour"

Kompas.com - 25/05/2016, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan siswa kelas VI SD Negeri 03 Jatirasa di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi batal terpaksa kecewa karena acara perpisahan dan study tour-nya batal dilakukan. Acara tersebut batal setelah pihak penyelenggara acara (event organizer/EO) diduga membawa kabur uang yang telah disetor senilai Rp 39 juta.

Orangtua siswa, lalu melaporkan kasus penipuan itu ke Mapolsek Jatiasih agar pelaku yang berinisial F ini segera ditangkap.

Rini Hastiawati (35), orangtua salah satu siswa setempat menjelaskan seharusnya pagi ini rombongan siswa dari kelas VI sudah berangkat ke lokasi acara perpisahan di Taman Wisata Matahari Puncak, Kabupaten Bogor.

Namun, ditunggu hingga pukul 10.00, pihak penyelenggara acara tak kunjung muncul di sekolah tersebut.

Menurut dia, dugaan penipuan oleh penyelenggara dari pihak ketiga bernama CV Pelangi, itu semakin menguat saat komite sekolah tidak bisa menghubungi mereka lewat sambungan telepon.

Komite sekolah juga sudah berupaya menyambangi kantor penyelenggara di daerah Jakarta Timur, namun kantornya telah tutup.

“Makanya kami buat laporan ke Polsek Jatiasih supaya kasus ini segera diproses,” kata Rini.

Sementara itu, orangtua siswa lainnya, berinisial M menambahkan, sebetulnya tahun ini komite sekolah berencana mengganti pihak penyelenggara acara.

Namun karena salah satu orangtua siswa ada yang mengenal pelaku, mereka akhirnya tetap menggunakan jasa EO tersebut.

"Tahun lalu sih nggak ada apa-apa. Kegiatan study tour juga berjalan lancar dan normal,” kata M.

Seorang guru kelas VI SDN Jatirasa 03, Anisa mengatakan total biaya perjalan itu mencapai Rp 62 juta. Namun uang yang sudah disetorkan ke perusahaan itu sebesar Rp 39 juta.

Uang tersebut dikumpulkan dari para peserta yang berasal dari 153 siswa kelas VI, guru dan orangtua murid.

Anisa menyesalkan kejadian itu karena keinginan siswa untuk bisa berangkat study tour sangat besar.

Apalagi, uang keberangkatan sebesar Rp 400.000 per orang itu dikumpulkan para siswa dengan cara menabung sebesar Rp 500-Rp 1.000 per hari.

"Kasihan, anak-anak sudah susah payah menabung, uangnya malah dibawa kabur,” kata Anisa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com