Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Isu Kemunduran Heru Jadi Calon Pendamping Ahok dalam Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 31/05/2016, 06:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA , KOMPAS.com - Tak ada angin tak ada hujan. Tiba-tiba saja wartawan yang biasa meliput di lingkungan Balai Kota mendapat kabar bahwa Heru Budi Hartono mengundurkan diri dari bakal calon wakil gubernur DKI.

Heru yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta itu diusung oleh relawan Teman Ahok berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama maju melalui jalur independen pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Mendengar desas desus itu, wartawan pun menunggu Heru yang Senin (30/5/2016) pagi itu tengah mengikuti rapat pimpinan. Sikap berbeda ditunjukkan oleh mantan Wali Kota Jakarta Utara itu.

Heru yang biasanya tak menolak diwawancara, Senin kemarin dia terlihat menghindari wartawan.

"Apa? Saya mau dampingi Pak Wagub dulu," kata Heru terus melangkah di belakang Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Di sisi lain, wartawan terus mencoba mengonfirmasi kebenaran isu tersebut. Namun Heru lebih memilih tertawa dan tidak mengindahkan pertanyaan wartawan.

"Aduh, wartawan nanyanya itu lho, suka macem-macem," seloroh Djarot.

Djarot dan Heru pun melakukan pertemuan tertutup. Dua jam setelah melakukan pertemuan, Heru kembali dikerubuti wartawan.

Sama seperti sebelumnya, Heru lebih banyak tertawa menanggapi isu ini. Seperti saat wartawan bertanya tentang statusnya yang masih menjadi bakal calon wakil gubernur pendamping Basuki.

"Tanya Pak Ahok (Basuki). Masih jauh lah (Pilkada)," kata Heru sambil tertawa.

Ia pun terus meminta wartawan menanyakan hal ini kepada Basuki. Heru tidak membenarkan dan tidak membantah mengenai beredarnya kabar tersebut.

"Ya kita lihat perkembangan," kata Heru. (Baca: Diisukan Mundur sebagai Calon Pendamping Ahok, Apa Kata Heru?)

Meski demikian ia mengaku masih suka berkomunikasi dengan Teman Ahok. Ia mendoakan agar target pengumpulan satu juta data KTP bisa terkumpul. Karena dirinya masih berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Heru tidak bisa mengikuti acara Teman Ahok Fair. Ia pun menegaskan dirinya hingga kini masih menjadi PNS DKI.

"Kalau jabatan komisaris utama, di PT Delta Djakarta posisi saya sudah digantikan Pak Michael Rolandi (Wakil Kepala BPKAD). Sedangkan di Bank DKI, saya belum (mengundurkan diri), lagi proses," kata Heru.

Bertemu dengan Djarot, Heru mengaku tidak membahas Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka membahas permasalahan anggaran serta pelaksanaan ERP (electronic road pricing).

Padahal, Basuki sempat guyon Heru ingin mengalah dari Djarot. Basuki sebelumnya ingin menggandeng Djarot yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjadi bakal calon wakil gubernur. (Baca: Ahok: Mungkin Heru Mau "Ngalah" Buat Djarot)

Hanya saja, Teman Ahok khawatir Basuki tak diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Akhirnya Teman Ahok dan Basuki sepakat mencantumkan nama Heru dalam formulir dukungan calon independen.

Saat ini, sudah terkumpul 900.282 data KTP mendukung pasangan Basuki-Heru. Basuki pun memilih Heru untuk membuktikan bahwa tidak semua PNS bermental korup.

"Pak Djarot itu wakil gubernur saya lho. Tadi habis rapat ada yang harus ditindaklanjuti, jadi enggak (bicara Pilkada). Ya sudah ya," kata Heru sambil tertawa dan perlahan meninggalkan wartawan. (Baca: Djarot: Ada Juga yang Bilang ke Saya Ahok-Djarot Paling Baik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com