Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Yakin Tiga Nama yang Diusulkan Ke DPP Mampu Kalahkan Ahok

Kompas.com - 31/05/2016, 22:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga nama diusulkan tim penjaringan calon gubernur DKI Jakarta partai Gerindra kepada dewan pimpinan pusat (DPP) Gerindra. Ketiga nama itu adalah Sandiaga Uno,  Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yusril Izha Mahendra. Mereka dinilai memenuhi syarat untuk melawan Gubernur petahana Basuki Tjaha Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

Ketua tim penjaringan Gerindra, Syarif, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/5/2016), menyebutkan ketiga nama tersebut diusulkan karena setelah ada penjajakan dengan partai politik dan silahturahim dengan ormas Nahdatul Ulama, serta survei internal. Meski enggan membeberkan mekanisme serta hasil survei, secara umum Syarif mengatakan pengenalan terhadap sosok bakal calon serta kriteria yang dibutuhkan Gerindra terpenuhi pada diri ketiga nama calon itu.

"Kami punya survei internal untuk diberikan ke DPP dan telah disampaikan bahwa survei itu sudah mencukupi representasi dari perolehan Gerindra. Artinya dengan ketiga nama itu kami sudah punya modal," ujar Syarif 

Syarif mengatakan tiga bakal calon memiliki latar belakang yang berbeda, Sjafrie Sjamsoeddin berlatar belakang militer, Yusril Ihza Mahendra berlatar politik dan hukum, serta Sandiaga Uno memiliki latar belakang pengusaha. Meski enggan menyebut siapa yang berpeluang lebih besar untuk ditunjuk oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, Syarif mengatakan ketiga nama itu adalah representatif sosok yang diiinginkan Gerindra.

"Tagline kami adalah membangun tanpa menyakiti, artinya sebanyak mungkin elemen masyarakat dirangkul untuk pembangunan DKI, jangan ada yang disingkirkan karena perbedaan pendapat. Sosok yang bisa merangkul banyak pihak adalah tiga nama itu, kami ingin pembangunan Jakarta merangkul banyak orang sehingga tdak ada kegaduhan lagi," ujar Syarif.

Syarif yakin, salah satu bakal calon yang akan mereka usung mampu mengalahkan petahana Ahok.

Menurutnya, hasil survei yang menyebut elektabilitas Ahok lebih tinggi dari bakal calon yang lain karena belum ada partai politik yang mengusung secara definitif nama calon. Selain itu, petahana memang selalu memiliki elektabilitas yang cukup tinggi saat kembali maju pada Pilkada.

"Jadi kami tidak heran jika elektabilitas Ahok tinggi," ujar Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com