JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek pengerjaan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II sampai saat ini belum rampung. Saat ini pengerjaan proyek tersebut masih terus dikebut agar bisa segera dioperasikan pada tahun ini.
Pantauan Kompas.com pada Rabu (1/6/2016), ratusan pekerja masih mengerjakan proyek tersebut. Selain itu, tampak juga sejumlah kendaraan berat masih beroperasi di proyek itu. Namun, ada satu hal yang menarik, di tengah proyek tersebut masih tampak satu bangunan yang masih berdiri.
Bangunan itu adalah sebuah mushala berukuran sekitar 50 meter persegi. Hal tersebut diketahui dari papan nama yang berada di bagian muka bertulisan "Al-Ismati Rachman".
Mushala yang bercat putih dengan kombinasi hijau itu kondisinya sudah tidak layak pakai. Pasalnya, sudah tidak ada kaca dan pintu di mushala tersebut. Selain itu, kondisi lantainya sudah sangat kotor.
"Mushala itu sudah sekitar satu tahun lebih belum juga dibongkar. Padahal, warga lainnya yang dulu rumahnya di sekitar situ sudah semua menjual tanahnya," ujar Budi Ketua RW 02, Kemiri Muka, Beji, Depok, kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2016).
Budi menuturkan, mushala itu sudah berdiri sejak tahun 1992. Saat itu, pemilik tanah bernama Asmat telah mewakafkan tanahnya secara lisan kepada warga sekitar untuk dibangun sebuah mushala.
"Itu tanah wakaf dari almarhum Haji Asmat. Tetapi, pada saat itu dia ngewakafinnya belum ada hitam di atas putihnya, masih secara lisan saja," ucapnya.
Budi menjelaskan, mushala tersebut belum juga dihancurkan lantaran masih ada perselisihan antara keluarga almarhum Asmat. Menurut Budi, jika tidak ada permasalahan internal keluarga, mushala tersebut sudah dibebaskan oleh pihak pengembang proyek tersebut bersamaan dengan rumah warga yang lain.
"Karena masih ada sengketa dengan ahli waris. Jadi karena enggak ada persetujuan dari keluarga makanya sampai sekarang belum dibebasin," ujarnya.
Budi mengatakan, karena harga pembebasan tanah di lokasi tersebut cukup tinggi, pihak ahli waris saling mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik mereka.
"Harga tanah terakhir itu sekitar Rp 6 juta per meternya. Makanya banyak yang mengklaim mushala itu," kata Budi.
Untuk diketahui, pembangunan jalan Tol Cijago dilakukan secara bertahap dalam tiga seksi. Seksi I sepanjang 3,70 kilometer sudah dioperasikan sejak Januari 2012, sedangkan Seksi II menghubungkan Jalan Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,50 kilometer.
Adapun untuk Seksi III membentang dari Kukusan sampai Cinere hingga 5,44 kilometer. Jika pembangunan seluruh ruas Tol Cijago tuntas, maka ujung pintu Tol Cinere akan menjadi titik untuk integrasi dengan jalan tol Cinere-Serpong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.