JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan harus ada gerakan besar dalam rangka memberantas peredaran narkoba. Pasalnya, lanjut dia, peredaran narkotika di Indonesia sudah dalam tahap darurat.
"Ada yang katakan (pemberantasan narkoba) sulit, enggak bisa, enggak mungkin (dilakukan). Saya katakan, tergantung kitanya mau enggak perang total? Berani memberantas peredaran narkoba enggak?" kata Djarot saat menyampaikan sambutannya pada perayaan Hari Anti Narkoba Internasional, di Kampung Permata, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (2/6/2016).
Menurut dia, penyalahgunaan narkotika saat ini sudah merambah ke seluruh unsur. Mulai dari anak-anak, pegawai negeri sipil (PNS), pejabat, aparat TNI/Polri, hingga akademisi.
Dia menargetkan seluruh wilayah di Jakarta kelak dapat terbebas dari peredaran narkoba.
"Lihat peredaran narkoba ini, saya gemas betul ini (peredarannya) sudah luar biasa. (peredaran narkoba) bisa masuk dari luar negeri lewat perairan, pelabuhan rakyat, dermaga masuk di sungai-sungai di Kalimantan," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan jika Indonesia tidak berani memberantas narkoba, maka Indonesia akan jatuh pada 10 tahun ke depan. Di Jakarta, kata dia, sudah ada 3,5 persen anak di bawah umur yang terindikasi mengonsumsi narkoba.
"Harus ada komitmen betul-betul dari BNN (Badan Narkotika Nasional) dan aparat untuk memberantas pabrik peredaran narkobanya. Kami dukung betul aparat habisi produsen kelas kakap untuk selamatkan bangsa lebih baik lagi," kata Djarot yang disambut sorak sorai warga setempat.