Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lurah Pejagalan Sebut Ada Laporan Berulang, Ini Penjelasan CEO Qlue

Kompas.com - 03/06/2016, 09:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — CEO Qlue Rama Raditya menyebutkan ada sejumlah hal yang harus dilakukan jika didapati ada laporan berulang yang masuk di aplikasi Qlue. Aplikasi tersebut merupakan sistem laporan warga yang bekerja sama, salah satunya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk menampung keluhan dan laporan warga DKI Jakarta.

"Kalau ada laporan yang sama, baiknya ditindaklanjuti segera agar tidak dilaporkan lagi, itu satu. Kemudian, kalau memang enggak niat ditindaklanjuti (laporan duplikatnya), diinfo ke Jakarta Smart City, sehingga mereka dapat delete laporan tersebut. Tinggal telepon, enggak susah," kata Rama kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2016).

Secara sederhana, Rama mengungkapkan, jika ada laporan yang berulang atau terduplikat, lurah terkait bisa langsung menginfokan ke admin Jakarta Smart City sehingga bisa diproses untuk dihapus.

Rama juga menegaskan, setiap laporan yang dimuat selalu disertai dengan foto dan keterangan lokasi tempat foto dibuat via GPS sehingga minim kemungkinan ada laporan yang direkayasa.

"Warga juga enggak gila-gila amat foto setiap hari. Kalau urusannya sudah beres, enggak akan ada lagi yang difoto," tutur Rama.

Lurah Pejagalan Maskur sebelumnya menceritakan, ada aduan yang berulang-ulang disampaikan warga melalui Qlue. Hal itu dianggap menjadi salah satu penyebab data terkait aduan yang tidak diproses jumlahnya semakin banyak.

Adapun dari ranking Qlue, Kelurahan Pejagalan menempati posisi paling bawah, dengan perolehan 44 poin. Qlue juga mencatat ada 636 aduan yang belum ditindaklanjuti oleh Kelurahan Pejagalan per 1 Juni 2016. (Baca: Lurah Pejagalan Sebut Ada Laporan yang Dilakukan Berulang-ulang di Aplikasi Qlue)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com