JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Amanat Nasional DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengatakan, penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang digelar partainya terbuka untuk umum.
Hanya saja, menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mungkin mengikuti penjaringan bakal calon gubernur yang digelar PAN.
"Petahana sudah bilang ingin menempuh independen maka sudah tentu tidak lagi menjadi bagian dari partai. Partai kan asas gotong royong jadi memang tidak nyambung," ujar Eko di Kantor DPP PAN DKI Jakarta, Jalan Senopati, Jumat (10/6/2016).
(Baca juga: PAN Akan Tentukan Satu Paket Cagub dan Cawagub DKI)
Basuki alias Ahok memang sudah memilih untuk ikut Pilkada melalui jalur independen.
Ahok memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budihartono sebagai calon wakil gubernurnya.
Agar Ahok-Heru bisa ikut pilkada, kelompok relawan pendukungnya, yakni Teman Ahok, berupaya mengumpulkan KTP warga sebagai syarat dukungan bagi calon independen.
Di samping itu, sejumlah partai telah resmi menyatakan dukungannya kepada Ahok. Partai tersebut adalah Nasdem dan Partai Hanura.
(Baca juga: Mantan Kapolda Bali Daftar Menjadi Bakal Cawagub DKI ke PAN)
Terkait partai yang mendukung Ahok ini, Eko memastikan bahwa PAN bukan salah satunya. PAN, kata dia, merupakan partai dengan perolehan kursi terendah di DPRD DKI, yaitu hanya 2 kursi.
Butuh 20 kursi lagi agar PAN bisa berpartisipasi dalam Pilkada DKI 2017. Sejauh ini, PAN juga mulai aktif melakukan komunikasi politik dengan partai lain.
PAN menjemput bola dengan mendatangi pengurus PDI-P dan Partai Gerindra, dua partai besar di Jakarta.