JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Bali Inspektur Jenderal Benny Mokalu menilai banyaknya penyelenggara negara yang ditangkap karena kejahatan korupsi dan lainnya merupakan bukti program pemerintah belum tepat sasaran. Dia menduga pengawasan di internal pemerintah masih belum optimal.
Karena alasan itu, Benny ingin berkiprah sebagai eksekutif dengan mendaftarkan diri menjadi bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta. Jika terpilih, Benny berjanji akan membenahi birokrasi dan membuat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) khusus untuk melakukan pengawasan.
Selain itu, dia juga ingin membuat SKPD percontohan agar bisa ditiru oleh SKPD lain.
"Jadi lebih baik internal kita bikin pengawasan. Bahkan nanti bisa bikin timsus untuk pengawasan. Kalau konsep bikin SKPD percontohan ini, itu untuk meminimalisir kekeliruan di SKPD lain," ujar Benny saat bersosialisasi di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jumat (10/6/2016).
Selain membuat SKPD percontohan, Benny juga ingin membuat kelurahan percontohan. Hal itu, kata Benny, diharapkan bisa menjadi teguran halus bagi lurah lain untuk terus memperbaiki layanan di kelurahan masing-masing.
"Jadi tidak perlu sampai mempermalukan pegawai kita di muka umum. Itu lebih manusiawi," ujar Benny.
Hari ini, PAN sudah menerima pendaftaran dari mantan Kapolda Bali Irjen Benny Mokalu. Benny mendaftar sebagai calon wakil gubernur. Sebagai tanda sudah mendaftar, Benny diperkenankan untuk memaparkan visi dan misinya di depan anggota DPW PAN DKI.
Nantinya akan banyak lagi yang akan diundang untuk memaparkan visi dan misi. Selain mendaftar sebagai cawagub DKI Jakarta ke PAN, Benny sebelumnya telah mendaftar ke PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.