Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Jadi Cawagub DKI, Mantan Kapolda Bali Ingin Benahi Birokrasi secara Manusiawi

Kompas.com - 10/06/2016, 20:32 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mantan Kapolda Bali Inspektur Jenderal Benny Mokalu menilai banyaknya penyelenggara negara yang ditangkap karena kejahatan korupsi dan lainnya merupakan bukti program pemerintah belum tepat sasaran. Dia menduga pengawasan di internal pemerintah masih belum optimal.

Karena alasan itu, Benny ingin berkiprah sebagai eksekutif dengan mendaftarkan diri menjadi bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta. Jika terpilih, Benny berjanji akan membenahi birokrasi dan membuat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) khusus untuk melakukan pengawasan.

Selain itu, dia juga ingin membuat SKPD percontohan agar bisa ditiru oleh SKPD lain.

"Jadi lebih baik internal kita bikin pengawasan. Bahkan nanti bisa bikin timsus untuk pengawasan. Kalau konsep bikin SKPD percontohan ini, itu untuk meminimalisir kekeliruan di SKPD lain," ujar Benny saat bersosialisasi di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jumat (10/6/2016).

Selain membuat SKPD percontohan, Benny juga ingin membuat kelurahan percontohan. Hal itu, kata Benny, diharapkan bisa menjadi teguran halus bagi lurah lain untuk terus memperbaiki layanan di kelurahan masing-masing.

"Jadi tidak perlu sampai mempermalukan pegawai kita di muka umum. Itu lebih manusiawi," ujar Benny.

Hari ini, PAN sudah menerima pendaftaran dari mantan Kapolda Bali Irjen Benny Mokalu. Benny mendaftar sebagai calon wakil gubernur. Sebagai tanda sudah mendaftar, Benny diperkenankan untuk memaparkan visi dan misinya di depan anggota DPW PAN DKI.

Nantinya akan banyak lagi yang akan diundang untuk memaparkan visi dan misi. Selain mendaftar sebagai cawagub DKI Jakarta ke PAN, Benny sebelumnya telah mendaftar ke PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Kompas TV Hasnaeni dan Benny Jadi Pasangan di Pilkada 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com