Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Ayah Mirna pada Persidangan Pertama Jessica

Kompas.com - 15/06/2016, 09:58 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, Rabu (15/6/2016) akan mengikuti persidangan perdananya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Keluarga Mirna juga berencana hadir pada sidang tersebut.

Ayah Mirna, Dharmawan Salihin, meminta kepada Majelis Hakim di persidangan Jessica untuk bisa berlaku adil dalam membawahi jalannya sidang. Dia mengatakan, ditakutkan ada intervensi dari pihak lain untuk mengambil keputusan atas kasus Jessica.

Salah satu yang jadi kekhawatiran Dharmawan terkait mutual legal assistance (MLA) atau bantuan hukum timbal balik antara kepolisian Indonesia dengan Australia.

Menurut Dharmawan, bisa saja Australia akan mengintervensi Indonesia karena sudah memberikan informasi ke kepolisian Indonesia.

"Namanya mutual, menguntungkan, entar kalau lu minta apa juga dikasih, ya kan?" ujar Dharmawan saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara, Rabu (15/6/2016).

Selain itu, bukti-bukti yang diberikan oleh pihak Australia bukan data primer, menurut dia, data-data tersebut hanya data pendukung dan tidak memiliki korelasi dengan kasus yang dihadapi Jessica saat ini.

Salah satu data yang diberikan oleh pihak Australia yaitu tindakan percobaan bunuh diri hingga kejahatan lalu lintas yang telah dilakukan Jessica.

"Nanti hakim memutuskannya enggak murni karena ada intervensi, hakim kan independen sampai presiden enggak bisa menentukan, hakim itu tangan Tuhan kedua, karena dia bisa bikin orang benar atau salah".

"Insya Allah hakim akan melakukan suatu pengadilan yang sangat fair karena sudah jelas karena sekarang palunya hakim itu, kalau jaksa kurang jelas kan saya ada," ujar Dharmawan.

Berkas perkara kasus Jessica telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada Kamis 26 Mei 2016 saat masa penahanan Jessica yang dimiliki penyidik tersisa dua hari lagi.

Berkas tersebut tercatat sebanyak lima kali di limpahkan penyidik ke Kejati DKI Jakarta hingga akhirnya dinyatakan lengkap.

Kasus itu bermula saat Mirna tewas setelah minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.

Ketika itu, ia sedang bersama dengan dua temannya, Jessica dan Hani. Hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan, kopi yang diminum Mirna mengandung racun sianida.

Kompas TV Ditahan di Rutan, Jessica Sempat Stres?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com