Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkabulnya Doa Ahok untuk Eksekutor Kalijodo

Kompas.com - 16/06/2016, 06:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang.

Siapa sangka, jauh hari sebelum Jokowi memilih Tito, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah mendoakan mantan Kapolda Metro Jaya tersebut menjadi Kapolri.

Acara pisah sambut Kapolda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, pada Senin (21/3/2016) malam lalu menjadi momen Ahok "menggoda" Tito yang segera naik pangkat menjadi bintang empat (jenderal).

Saat itu Tito melepas jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya, kemudian menjabat Kepala BNPT.

"Bisa saja nanti serah terima Pak Tito menjadi Kapolri. Kami doakan dan aminkan," kata Ahok saat itu.

Ahok merasa sangat beruntung karena memiliki hubungan baik dengan Tito yang menjabat Kapolda Metro Jaya sejak ia menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Selamat Pak Moegi (Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto) masuk Polda dan Pak Tito yang menuju (jenderal) bintang empat," kata Ahok sambil tersenyum.

Tito pun terlihat tertawa kecil mendengar godaan Ahok tersebut. Selama menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito kerap menjadi eksekutor penertiban permukiman kumuh di Ibu Kota. Seperti kawasan Kalijodo dan Kampung Pulo.

Selain itu, ia juga berperan dalam menumpas terorisme ledakan bom Thamrin, awal Januari lalu. Gemilangnya prestasi Tito membuatnya naik pangkat dari bintang dua menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal Polisi. Ahok pun mengaku senang doanya untuk Tito terkabul.

Ahok mengenal mantan Kadensus 88 itu sebagai orang yang bergerak cepat dan cerdas. Selain itu, kata dia, reputasi Tito di luar negeri juga diperhitungkan.

"Nah kami berharap dengan umur yang masih panjang begini, reformasi di kepolisian mungkin bisa lebih panjang," kata Ahok.

Tito lulus Akademi Kepolisian pada 1987 lalu. Tito tercatat pernah menerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik Angkatan 1987 dan orang pertama yang telah mampu menembus pangkat jenderal bintang dua dalam angkatannya, saat menjabat Kapolda Metro Jaya. Tito merupakan calon Kapolri termuda, berusia 51 tahun.

"Berarti Pak Tito bisa menjabat (Kapolri) 6-7 tahun. Polisi kan masa pensiunnya 58 tahun ya. Pokoknya harapan saya kepolisian makin baik dan Indonesia makin aman," kata Ahok.

Semoga doa Ahok untuk peningkatan kinerja kepolisian dan keamanan Indonesia terkabul...

Kompas TV Presiden Tunjuk Tito Karnavian Jadi Kapolri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com