JAKARTA, KOMPAS.com - Ayub (30), salah satu pedagang kaki lima (PKL) penjual parsel di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat menolak relokasi ke Jalan Penataran.
Pasalnya, menurut Ayub, pernah terjadi gesekan antara warga Jalan Pegangsaan Timur dengan warga Jalan Penataran. Dan, Ayub adalah warga Pegangsaan Timur.
"Pernah ada konflik antar warga sini sama warga Jalan Penataran. Terakhir bentrok tahun 2008 lalu," ujar Ayub kepada Kompas.com, Minggu (19/6/2016).
Meski menentang di relokasi ke Jalan Penataran, Ayub menyatakan siap pindah jika disediakan kios di lokasi lain.
"Kalau ke tempat lain kami siap-siap aja, asal jangan ke sana (Jalan Penataran). Kalau disana sama saja ngadu domba kita dengan warga sana," ucapnya.
Hal senada disampaikan Novan (43), yang juga berdagang parsel di Cikini. Dia mengaku siap jika di relokasi ke tempat lain, selama tidak ke Jalan Penataran.
"Warga Cikini sudah lama ada gesekan sama warga sana, kalau kami pindah kesana terus terjadi bentrokan lagi, emang pemerintah mau tanggung jawab?" ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menganggap keberadaan para pedagang parsel di trotoar kawasan Cikini menyebabkan kemacetan.
Menurut Ahok, para pedagang parsel itu sudah kerap diperingatkan agar tak berjualan di trotoar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.