Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pembeli Parsel Cikini yang Parkir Sembarangan Akan Diderek

Kompas.com - 19/06/2016, 13:47 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administratif Jakarta Pusat memutuskan menunda penertiban pedagang kaki lima (PKL) penjual parsel di Cikini, Menteng.Sedianya, penertiban itu dilakukan pada Sabtu (18/6/2016).

(Baca juga: Alasan Relokasi Pedagang Parsel Cikini Kembali Ditunda)

Kendati penertiban ditunda, para pedagang parsel dilarang menggelar lapak di lokasi yang dapat menggangu akses pejalan kaki.

"Jadi kemarin dilakukan penataan, bahwa space pejalan kaki harus tetap ada," ujar Kasatpol PP Jakarta Pusat, Rahmat Lubis ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/6/2016).

Selain itu, Rahmat meminta agar para pembeli tidak lagi memarkirkan kendaraannya di bahu jalan di sekitar lokasi.

Sebab, menurut dia, kendaraan yang parkir di bahu jalan ini kerap membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut macet.

"Jangan ada lagi parkir sembarangan di pinggir jalan. Jadi nanti parkirnya di parkiran gedung-gedung sekitar sana," ucap dia. 

Rahmat pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menyiagakan mobil derek di sekitar lokasi.

Nantinya, jika didapati masih ada mobil yang parkir di bahu jalan, maka mobil tersebut akan langsung di derek.

"Tidak boleh ada parkir sembarang lagi, kami sudah kerja sama dengan Dishub untuk menempatkan mobil derek disana," kata Rahmat.

(Baca juga: Ahok Sebut Pedagang Parsel Cikini Biang Kemacetan)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menganggap keberadaan para pedagang parsel di trotoar kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, telah menyebabkan kemacetan.

Sebab, kata dia, banyak pengendara yang memilih berhenti dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan.

Menurut Ahok, pedagang parsel di kawasan Cikini juga sudah kerap diberi peringatan agar tak berjualan di trotoar. Mereka sudah disediakan tempat berjualan di dalam Cikini Gold Center.

Kompas TV Pembeli Mulai Serbu Parsel Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com