Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Ahli IT, DKI Jamin PPDB "Online" Bagi SMP Tak Akan "Error"

Kompas.com - 20/06/2016, 21:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) online untuk SMP tidak akan terganggu seperti SMA dan SMK.

"Kami pastikan (sistem PPDB online untuk SMP) lancar. Karena jumlah SMP tidak sebanyak SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adriyanto, kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/6/2016).

Pasalnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menggandeng ahli dari PT Telkom. Saat pelaksanaan PPDB online untuk SMA dan SMK, kata dia, Dinas Pendidikan kurang dapat mengantisipasi gangguan sistem online tersebut. Terlebih animo peserta didik mendaftar melalui sistem tersebut sangat tinggi.

"Pada saat bersamaan menginput begitu banyak, hingga kami mengalami kesulitan. Kemudian kami mendapat informasi bahwa situsnya di-hacked (diretas)," kata Sopan.

Ia berharap kerjasama dengan PT Telkom dapat memfasilitasi sistem PPDB online dengan baik dan lancar. Mantan Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta tersebut mengatakan pendaftaran melalui sistem PPDB online sudah mulai diterapkan di Jakarta pada tahun 2006 lalu. Peretasan sistem sudah perah terjadi tahun 2010 lalu.

"Kan mau online system, memang kadang-kadang ada masyarakat yang kurang paham tentang IT. Makanya kami buka posko-posko, bagi orang tua yang kesulitan input data anaknya silahkan datang ke sekolah terdekat. Meskipun sekolah itu bukan pilihannya," kata Sopan. (Baca: Server PPDB Online "Down" dan Diretas Puluhan "Hacker")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com