Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Medsos, "Haters" Ahok Semakin Banyak

Kompas.com - 24/06/2016, 21:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dinilai menjadi kandidat bakal calon gubernur yang paling sering dibicarakan di media sosial. Meski demikian, pembicaraan mengenai dirinya dari hari ke hari semakin banyak yang berisi hal-hal negatif.

Data tersebut disampaikan Datalyst Indonesia berdasarkan kajian teknologi Big Data untuk menjaring pendapat netizen terkait popularitas dan reputasi bakal calon dan isu-isu strategis seputar Pilkada DKI 2017.

"Mereka yang tidak menyukai Ahok semakin hari semakin banyak," kata peneliti Datalyst, Amanah Ramadiah di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016).

Amanah mengatakan, perbandingan pembicaraan positif dan negatif mengenai Ahok adalah 57 : 43 persen. Ia menyebut terjadi peningkatan jumlah "haters" Ahok dibanding saat awal kepemimpinannya sebagai Gubernur.

"Dulu perbandingannya jauh. Tapi saat ini jarak positif dan negatifnya semakin dekat. Walaupun masih banyak yang positif," ucap dia.

Menurut Amanah, ada tujuh topik utama yang dibahas oleh netizen tentang Ahok. Ketujuhnya yakni niatan Ahok untuk maju sebagai calon independen, dukungan parpol terhadap Ahok, reklamasi di Pantai Utara Jakarta, banjir, penggusuran, pembelian RS Sumber Waras, dan penertiban kawasan Kalijodo.

Dari tujuh topik itu, beberapa yang menyumbangkan meningkatnya "haters" Ahok adalah pada topik banjir, penggusuran, dan RS Sumber Waras.

"Netizen tidak setuju terhadap cara-cara penggusuran yang dilakukan oleh Ahok. Penggusuran yang dilakukan oleh Ahok, mendapatkan respon negatit. Namun, isu relokasi penduduk ke rusun mendapatkan respon positif," ucap Amanah.

Lebih jauh, pada kasus Kalijodo, netizen mendukung Ahok. Namun, mereka menentang Ahok pada kasus RS Sumber Waras. Isu RS Sumber Waras dipandang negatif oleh netizen.

Sementara itu, untuk topik banjir, Amanah menyebut netizen banyak yang menyoroti tindakan Ahok yang suka menyalahkan pihak lain.

"Misalnya tentang tumpukan kabel di gorong-gorong juga membuat citra dirinya makin buruk," pungkasnya. (Baca: Ahok Jadi Bakal Cagub yang Paling Sering Dibicarakan di Medsos)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com