Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Politik Sekda Saefullah Terkait Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 27/06/2016, 08:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Desember silam, Partai Gerindra mengumumkan delapan nama tokoh yang masuk dalam penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2017.

Ada delapan nama, salah satunya adalah Saefullah, seorang birokrat di Pemerintah Provinsi DKI yang kini menjabat sebagai Sekretaris Daerah. Saat itu, Ketua Tim Penjaringan Cagub Partai Gerindra, Syarif menyebut kedelapan nama yang masuk bursa didapat berdasarkan aspirasi masyarakat.

Dalam perkembangannya, Saefullah mengaku tidak memikirkan masuknya ia dalam bursa cagub Gerindra. Ia mengaku masih fokus berkarier sebagai birokrat. Namun, ia diketahui tidak pernah menyatakan mengundurkan diri dalam bursa penjaringan.

Hal itu diungkapkan Syarif pada Maret 2016. Saat itu, tim penjaringan tengah dalam persiapan mengerucutkan delapan nama kandidat menjadi hanya lima nama.

"Pak Saefullah belum tegas membuat keputusan, dia masih masuk bursa cagub. Nanti keputusannya pada 23 April, dari tujuh nama akan mengerucut menjadi lima nama," ujar Syarif.

"Lalu nanti pertengahan Juni akan mengerucut lagi menjadi tiga nama, yang akan kami sampaikan kepada Ketua Umum, Pak Prabowo," tambah dia.

Pada akhirnya, Saefullah tak masuk dalam tiga nama hasil pengerucutan terakhir yang dilakukan Gerindra. Namun, bukan berarti namanya hilang begitu saja dalam hiruk pikuk berita Pilkada 2017.

Pada awal Juni, salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta Gerindra, Sandiaga Uno, mengaku mendapat saran dari Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, agar berpasangan dengan Saefullah. Selain sebagai Sekda, Saefullah juga merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, organisasi massa yang dikenal dekat dengan PKB.

Sandiaga mengatakan, Hasbiallah pula yang merancang pertemuan mereka berdua. Ia mengaku sudah bertemu sebanyak 2-3 kali dengan Saefullah. Dari pertemuan tersebut, Sandiaga mengaku banyak belajar dari Saefullah.

Sandiaga memuji Saefullah yang paham betul mengenai Jakarta.

"Saya juga baru tahu kalau Pak Saefullah itu awal kariernya sebagai kepala sekolah. Sama seperti ibu saya," kata Sandiaga.

Hanya, Sandiaga tidak menjawab ketika ditanya kemungkinan mereka berdua maju berpasangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Selain itu, ia tidak menjawab tentang kemungkinan siapa yang menjadi calon gubernur di antara keduanya.

"Dia (Saefullah) juga senyum-senyum saja (pas ditanya mau maju Pilkada DKI Jakarta 2017 atau tidak). Ya, penginnya sih kenalan dulu, dibilang cocok berdua (kalau berpasangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata Sandiaga. (Baca: Pengakuan Sandiaga soal Perjodohannya dengan Saefullah )

Enggan spekulasi

Pada kesemparan terpisah, Saefullah masih seperti sebelumnya, mengaku masih ingin fokus berkarier di dunia birokrasi dan belum berpikiran untuk terjun ke dunia politik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com