JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria bertopi merah berdiri tegak menghadap selatan di Peron 1 Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Tangan kanannya tampak memegang papan dengan lingkaran berwarna hijau. Pluit pun dibunyikannya dengan keras.
Menyusul suara pluit, terdengar suara klakson kereta yang berada di samping pria tersebut. Tak lama kemudian, Kereta Api Jayabaya rute Pasar Senen-Surabaya mulai berangkat.
Pria bertopi merah itu bukan petugas resmi pengatur perjalanan kereta api (PPKA).
Ia adalah Direktur Utama PT Jasa Raharha Budi Setyarso. Hari ini, Budi mewakili pemerintah dalam melepas peserta mudik gratis bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2016 dengan jalur kereta api.
Ada pula mudik bareng dengan moda transportasi lain, seperti pesawat, bus, dan kapal.
"Untuk kereta api ada delapan rangkaian. Ini adalah kloter pertama. Nanti malam ada satu kloter lagi," kata Budi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu.
Seorang peserta mudik gratis, Hussein (52), mengaku cukup senang bisa mengikuti program mudik gratis.
Dengan mudik gratis, Hussein bisa menghemat biaya perjalanan. Dalam kesempatan mudik gratis tahun ini, Hussein mengajak serta empat anggota keluarganya.
"Lumayan hemat. Lima orang bolak-balik Jakarta ke Surabaya gratis pas mudik Lebaran," kata Hussein saat berbincang dengan Kompas.com di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu.
Untuk ikut dalam program mudik gratis ini, Hussein juga mengaku tak mengalami kesulitan.
Ia hanya mendaftar di situs Jasa Raharja sebagai penyelenggara mudik gratis menggunakan kereta api.
Peserta lainnya, Irfan (46), memilih ikut mudik gratis karena faktor keselamatan. Selama ini, Irfan kerap mudik dengan menggunakan sepeda motor.
Hingga pada 2015, Irfan tidak lagi menggunakan sepeda motor. "Tahun lalu saya ikut mudik bareng Kemenhub naik kapal laut. Nah, tahun ini juga ikut lagi, tetapi naik kereta," kata Irfan.
Menurut Irfan, mudik dengan sepeda motor memiliki risiko kecelakaan cukup besar. Keselamatannya pun terancam setiap kali ia pulang ke kampungnya di Ngawi.
Atas dasar itu, menurur Irfan, pilihan paling tepat saat ini adalah berpindah ke moda tansportasi lain.
Beruntung, ia bisa mendapatkan mudik gratis dengan kereta. "Kalau naik motor lagi pulang ke kampung sudah enggak bisa saya," sambung Irfan.
Sejauh ini, PT Kereta Api Indonesia memberangkatkan 8.369 penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.