Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Bekasi Akan Audit Proses Pengadaan Vaksin di Rumah Sakit

Kompas.com - 15/07/2016, 15:48 WIB
Nursita Sari

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com -
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi akan mengaudit proses pengadaan vaksin di rumah sakit di Kota Bekasi.

"Intervensi yang kami lakukan, kami akan melakukan audit secara ketat terhadap proses pengadaan vaksin obat yang dilakukan rumah sakit swasta. Ini akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan," ujar Syaikhu di Kantor Wali Kota Bekasi, Jumat (15/7/2016).

Audit oleh Dinas Kesehatan dilakukan untuk mencegah terulangnya pengadaan vaksin dari distributor tidak resmi yang kemungkinan palsu. Oleh karenanya, masyarakat dapat terhindar dari penyebaran vaksin palsu.

"Dengan audit yang dilakukan itu mudah-mudahan bisa suatu jaminan jika ada indikasi awal terkait masuknya vaksin dari perusahaan tidak resmi," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tetty Manurung mengatakan, rumah sakit swasta memiliki kewenangan sendiri untuk memesan vaksin tanpa melalui pemkot. Kewenangan itu diberikan untuk vaksin-vaksin di luar vaksin yang digunakan untuk imunisasi dasar.

"Jalur pemesanan obat yg dilakukan oleh rumah sakit swasta itu rumah sakit swasta mempunyai wewenang khusus sesuai dengan jajarannya untuk memesan obat untuk di lingkungan rumah sakit mereka sendiri," kata Tetty.

Menurut Tetty, rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu selama ini mendapatkan vaksin dari distributor tidak resmi. Rumah sakit tersebut melakukan pemesan melalui online.

"Hasil sidak kami banyak rumah sakit yang memesan hanya melalui e-mail. Jadi, ada penawaran dari distributor by e-mail, langsung dipesan oleh jajaran rumah sakit atau manajerialnya," papar Tetty.

Wewenang itu pun dimanfaatkan oleh rumah sakit swasta sehingga mereka bisa menggunakan vaksin palsu untuk vaksinasi pasien di rumah sakitnya.

"Sebetulnya kalau kecolongan bisa jadi mereka memanfaatkan situasi, kelengahan-kelengahan, sehingga ada peluang dan celah di mana vaksin ini bisa beredar," tutur dia.

Kementerian Kesehatan telah merilis daftar 14 rumah sakit dan 8 klinik yang sempat menggunakan vaksin palsu, Kamis (14/7/2016) dan beberapa di antaranya berada di wilayah Kota Bekasi.

Beberapa rumah sakit di Kota Bekasi yang masuk dalam daftar tersebut adalah RS Permata Kecamatan Mustikajaya, RS Elisabeth Kecamatan Narogong, dan RS Hosana Medica Bekasi Kecamatan Rawalumbu.

Kompas TV 14 RS Terima Distribusi Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com