Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Karya Medika II Tambun Janji Vaksinasi Ulang Pasiennya secara Gratis

Kompas.com - 15/07/2016, 16:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
— Rumah Sakit Karya Medika II, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, telah mengakui bahwa pihaknya menerima vaksin palsu dari CV Azka Medical sejak 2011. Direktur RS Karya Medika II Tambun Dominggus M Efruan mengatakan, sebagai bentuk pertanggungjawaban pada pasien, pihaknya membuka posko pengaduan dan melakukan vaksin ulang.

"Kami akan melaksanakan vaksin ulang yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat," kata Dominggus di RS Karya Medika II, Jumat (15/7/2016).

Puluhan pasien silih berganti telah mengunjungi posko yang berada di Ruang Humas rumah sakit tersebut. Di ruang yang terletak di bagian paling depan rumah sakit itu, ada dua pegawai humas yang mendata pasien.

Para pasien diminta menuliskan nama, nama anak, alamat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Vaksin ulang itu dilakukan sesuai dengan instruksi Dinas Kesehatan setempat. Namun, belum diketahui kapan vaksin ulang tersebut akan dilakukan.

"Semua dokumen pasien ada dalam rekam medis kami, jadi tidak ada satu pun yang tidak ada. Kami sudah buka posko pengaduan di bawah, jadi kalau ada keluarga yang datang bertanya akan difasilitasi," ujar Dominggus.

Dominggus menyebut bahwa jumlah pasien di rumah sakit ini sekitar 4.000 orang tiap bulannya. Namun, ia tak menyebut jumlah pengguna vaksin atau produk farmasi lain. Pasien yang nantinya terbukti sebagai penerima vaksin palsu akan divaksin ulang secara gratis.

( Baca: RS Karya Medika II Tambun Beli Vaksin Palsu dari CV Azka sejak 2011 )

Salah satu orangtua pasien, Hania, mengaku sangat khawatir setelah mendengar kabar bahwa rumah sakit itu terbukti menggunakan vaksin palsu.

"Saya kecewa banget soalnya anak saya lahir April 2015, berarti kena. Kalau nasibnya kayak anak lain kena efek samping gimana dong. Tadi di posko juga cuma diminta nama nomor telepon, itu pun tidak jelas kapan dihubungi lagi," kata Hania.

Kompas TV Ini Daftar Vaksin yang Biasa Dipalsukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com