JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas relawan "Teman Ahok" menengarai perdebatan jalur politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 dimanfaatkan oleh lawan politik.
Dalam akun Instagram @temanahokofficial, mereka mengimbau agar para pendukung Basuki atau Ahok bersyukur karena jagoan mereka telah memiliki dua pilihan untuk maju Pilkada 2017. Apakah melalui jalur perseorangan melalui pengumpulan KTP warga atau dukungan tiga partai politik yang akan mendukung Ahok tanpa syarat.
"Namun ketimbang mensyukuri punya dua pilihan, sebagian dari kami malah bersitegang dan berdebat tentang pilihan jalur. Kondisi ini malah dimanfaatkan lawan untuk memecah belah kami," kata Teman Ahok dalam akun Instagram-nya, Senin (18/7/2016).
Menurut mereka, lawan politik menghujat data KTP yang dikumpulkan ketika Ahok menegaskan akan maju melalui jalur perseorangan. Lawan politik justru menyarankan Ahok maju melalui jalur parpol.
Kemudian, setelah Ahok membuka diri diusung parpol, lawan politik menilai Ahok tak konsisten dan berdalih kasihan dengan Teman Ahok.
"Jadi apapun pilihan Ahok, Ahok dan Teman Ahok akan tetap dicitrakan salah. Dan mereka akan mengambil keuntungan agar pendukung Ahok tidak solid," kata Teman Ahok.
Kondisi inilah yang harus dipahami bersama. Saat ini, kata mereka, Ahok lebih membutuhkan dukungan dibanding sebelumnya. Sebab, Ahok akan membuat keputusan sulit yang berisiko. Keputusan ini, kata Teman Ahok, juga dinantikan lawan politik sebagai strategi berikutnya.
"Inilah saatnya kami memperlihatkan diri bahwa kami lebih dari cuma sekadar pendukung jalur independen atau parpol. Kami juga bisa membedakan mana pendukung Ahok, mana yang hanya ikut berdebat jalur hanya untuk memecah pendukung Ahok," kata mereka.
Kini Teman Ahok tak mempermasalahkan kendaraan politik yang akan digunakan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka pun menegaskan bukan sekadar pendukung abal-abal dan akan terus mendukung Ahok.
Ahok belum memutuskan apakah akan maju melalui jalur perseorangan atau partai politik. Selain didukung Teman Ahok, ia juga didukung oleh Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Dukungan ketiga partai politik tersebut telah mencukupi untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ketiga partai tersebut memiliki sebanyak 24 kursi di DPRD DKI Jakarta. Jumlah ini melewati syarat minimal parpol mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.