Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Vaksin Palsu Kesal karena Manajemen RS Harapan Bunda Sulit Ditemui

Kompas.com - 18/07/2016, 13:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Situasi di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, mulai memanas menyusul hadirnya para orangtua korban vaksin palsu yang meminta penjelasan dari pihak rumah sakit tersebut, Senin (18/7/2016). Sejumlah orangtua tampak kesal karena menganggap tidak ada akses yang dibuka oleh pejabat RS Harapan Bunda.

Pantauan Kompas.com di lokasi, keadaan tampak memanas saat para orangtua menuntut naik ke lantai dua rumah sakit untuk menemui pihak manajemen. Beberapa orangtua sempat berdiskusi dengan personel kepolisian yang bertugas agar dapat menemui manajemen rumah sakit tersebut.

Namun, pembicaraan warga dengan Kepala Polsek Ciracas Komisaris Tuti Aini berlangsung alot.

"Pilihan cuma dua, Ibu bisa menghadirkan mereka ke sini untuk beri penjelasan atau kami naik ke atas," kata salah satu orangtua, di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Senin siang.

Tuti meminta para orangtua pasien untuk tetap tenang. Setelah itu, para orangtua kembali berjalan mengelilingi gedung untuk mencari cara menemui pejabat rumah sakit. Personel kepolisian yang bertugas di lokasi tetap mengawasi aktivitas para orangtua.

Namun, semua pintu akses untuk naik ke lantai atas tertutup pihak rumah sakit. Hal itu membuat para orangtua semakin kesal.

"Ini perlakuan yang tidak benar. Kita mencari orang yang bertanggung jawab, tapi semua akses ditutup, lift ditutup, pintu ditutup, tangga ditutup," teriak seorang warga.

Sementara itu, beberapa petugas satpam rumah sakit kewalahan menghadapi para orangtua pasien. Bahkan, ada satpam yang ditarik paksa ke pintu masuk dan diminta untuk membuka akses menemui manajemen.

"Panggil manajemen kamu," ujar warga.

Perwakilan warga, August Siregar, mengatakan, pihak RS Harapan Bunda tidak memberi respons atas tujuh poin tuntutan yang dibuat warga terhadap rumah sakit tersebut.

"Tuntutan kita yang tujuh poin itu dulu, tetapi tidak ada responsnya," ujar August. Adapun puluhan personel kepolisian terlihat berjaga melakukan pengamanan di RS Harapan Bunda. Satuan Brimob juga dilibatkan dalam pengamanan tersebut.

Kompas TV 127 Orangtua Lapor ke Posko Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com