Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Menyumbang untuk Masjid, Ahok Akan Suruh Stafnya Riset Dulu

Kompas.com - 23/07/2016, 17:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menghadiri halalbihalal dengan tokoh lintas agama di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (23/7/2016), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat diminta untuk menyumbang masjid.

Ahok diminta oleh Ketua MUI Jakarta Timur, Ahmad Sodri, yang memiliki pesantren. Sambil bercanda, Ahok mengatakan tidak mau memberi sumbangan untuk Sodri. Namun dia mau jika sumbangan tersebut digunakan untuk masjid.

"Enggak bisa, enak aja mobil lu lebih mewah dari gua. Di rumah gue aja enggak ada BMW," kata Ahok di kediaman Sodri di Jalan Penggilingan.

"Tapi kalau urusan masjid, ini urusan pahala bos, beda bos ha-ha-ha," tambah Ahok.

Ia mengatakan, dirinya tidak mau besar sumbangannya diumumkan. Apalagi menjelang Pilkada DKI, segala gerak-geriknya akan menjadi sorotan. Dia tidak mau sumbangannya untuk masjid malah dituding sebagai bentuk kampanye.

Ahok menceritakan, selama ini dia tidak sembarangan ketika menyumbang untuk masjid. Biasanya, Ahok akan bertanya berapa banyak jemaah yang ada di masjid itu dan berapa besar jumlah sumbangan jemaah itu.

Untuk membuktikan hal itu, dia akan menyuruh stafnya untuk meninjau langsung ke masjid itu.

"Saya suruh orang diam-diam ke sini, kalau jemaahnya naik mobil, sumbangnya cuma Rp 5.000, wah itu dikhotbahin aja," ujar Ahok.

"Tapi kalau jemaahnya ibu-ibu, nenek-nenek, amalnya Rp 1.000, padahal satu hari dia hanya dapat Rp 5.000 misalnya. Kalau enggak mampu, saya ikut urunan," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com