Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Ahok Sudah Aman lewat Parpol dan Perseorangan, Apa Lagi yang Dipersoalkan?

Kompas.com - 24/07/2016, 15:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya meyakini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan mengusung dirinya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, jika dia maju lewat jalur politik.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut Ahok boleh saja meyakini hal itu.

Namun, kata dia, mekanisme yang berlaku di PDI-P menyatakan, kader eskternal harus mendaftarkan diri jika ingin diusung oleh partai.

"Betul, Bu Mega punya hak prerogatif. Itu kan beliau (Ahok) yang punya keyakinan. Tapi kalau bicara aturan partai kan internal partai yang jauh lebih paham," kata Gembong saat ditemui di rumah dinas Ketua DPRD DKI, Jakarta, Minggu (24/7/2016).

(baca: DPD PDI-P dan Gerindra Sudah Punya Dua Kesepakatan Terkait Pilkada DKI)

Gembong bingung dengan sikap Ahok dalam menyikapi jalur yang akan dipilih. Pasalnya, tanpa PDI-P, Ahok bisa maju sebagai calon gubernur, baik lewat parpol maupun perseorangan.

Jika melalui parpol, Ahok sudah mengantongi 24 kursi DPRD DKI yang berasal dari Fraksi Golkar, Fraksi Nasdem, dan Fraksi Hanura. Begitu pula lewat perseorangan sudah mengantongi satu juta KTP warga DKI.

"Sudah ada dua pintu yang legal, yang sudah firm. Mau lewat parpol sudah aman sudah ada tiga parpol, mau lewat perseorangan pun sudah ada satu juta KTP. Apa lagi yang dipersoalkan? Clear toh?" kata Gembong.

Ahok sebelumnya mengatakan bahwa dirinya tak akan didukung PDI-P jika maju lewat jalur perseorangan. Namun, jika dia maju melalui jalur partai politik, dia yakin PDI-P pasti mendukungnya.

"Kan dari dulu Bu Megawati (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) memang mau usung saya, (Megawati) sudah oke," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).

(baca: Ahok dan Risma Tak Termasuk Bakal Calon Gubernur yang Dilaporkan PDI-P ke Mega)

Saat ini, Ahok tetap di jalur independen dan ada tiga partai politik telah mendukung Ahok maju lewat jalur itu, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Sementara DPP PDI-P telah mengerucutkan enam nama bakal calon gubernur. Mereka merupakan orang-orang yang mengikuti proses penjaringan partai itu dan mengikuti fit and proper test di DPP PDI-P. Ahok tidak mendaftar pada penjaringan itu.

Kompas TV Ahok: Dari Dulu Megawati Mau Usung Saya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com