Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Bersumpah Tidak Ada Tawar-menawar soal Reklamasi Saat Bertemu Taufik

Kompas.com - 26/07/2016, 14:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui sempat mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik membahas seputar kontribusi tambahan pengembang reklamasi Teluk Jakarta.

Namun, ia membantah dalam pertemuan itu ada tawar menawar agar Pemerintah Provinsi DKI bersedia menurunkan usulan besaran kontribusi tambahan mencapai 15 persen.

"Demi Tuhan, enggak ada! Cuma cerita-cerita sambil pesan pisang goreng, cuma enggak habis," kata Heru saat dihubungi, Selasa (26/7/2016).

Menurut Heru, pertemuannya dengan Taufik dilakukan pada akhir pekan, Maret 2016. Namun, ia mengaku lupa tanggal tepatnya. Ia hanya memastikan pertemuan itu atas permintaan Taufik.

Dalam pertemuan tersebut, Heru mengatakan, Taufik sempat mengeluhkan adanya kontribusi tambahan yang besarannya mencapai 15 persen.

"Ya dia ngeluh saja. Saya anggap itu hanya obrolan biasa. Enggak ada substansi yang dalam. Dia sepintas curhat saja," ujar Heru.

Selain membahas soal reklamasi, Heru mengatakan dalam pertemuan itu Taufik juga sempat menyinggung soal pembangunan tanggul A proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Muara Karang, Jakarta Utara.

Menurut Heru, Taufik mengatakan warga sekitar resah karena terkena dampak dari proyek tersebut. Secara keseluruhan, Heru menganggap pertemuannya dengan Taufik tidak membahas hal-hal yang krusial.

Heru juga menyebut pertemuan itu berlangsung singkat, yakni hanya 10 menit. Saat itu, Heru terburu-buru ingin menghadiri undangan pada hari tersebut.

"Itu obrolan yang tidak perlu saya sampaikan ke Pak Gubernur karena bukan domain saya," kata Heru.

Adanya pertemuan antara Taufik dan Heru terungkap dalam persidangan kasus suap reklamasi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7/2016). Semua berawal saat jaksa mengkonfirmasi Basuki soal pertemuan tersebut.

Namun, kepada jaksa, Ahok menyatakan bahwa ia tidak mengetahui ikhwal pertemuan itu.

"Saya tidak pernah tahu ada pertemuan," kata Ahok.

Meski demikian, Ahok mengatakan bahwa Heru pernah meminta maaf kepadanya karena pernah mengadakan pertemuan dengan Taufik. Menurut Ahok, saat itu ia sempat heran kenapa Heru meminta maaf kepadanya.

Saat itu, kata Ahok, Heru hanya mengatakan bahwa dia tidak ingin melibatkan Ahok dalam masalah. Heru pun tidak menjelaskan secara rinci isi pertemuannya dengan Taufik.

"Bapak tidak usah tahu. Dia tidak mau ngomong. Dia ada pertemuan, terus dia bilang 'saya tidak mau libatkan bapak," kata Ahok menirukan ucapan Heru.

Kompas TV Heru Budi Diperiksa KPK Selama 9 Jam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com