Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Terpidana Mati Seck Osmane Masih di Rumah Duka St Carolus

Kompas.com - 01/08/2016, 11:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jasad Seck Osmane, terpidana mati yang telah dieksekusi pada Jumat (29/7/2016) dini hari, masih belum diberangkatkan ke negara asalnya, Nigeria. Setelah dieksekusi, jasad Osmane disemayamkan di Rumah Duka St Carolus Jakarta Pusat.

Kepala Rumah Duka Rumah Sakit St Carolus, Rentje Langkung, mengatakan, belum ada konfirmasi apapun terkait kepastian kapan jasad Osmane akan diberangkatkan.

Rentje mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi dari penanggung jawab jasad Osmane, Karina, rohaniwan yang mendampingi Osmane selama masa tahanan di Nusakambangan, Jawa Tengah.

"Masih ada di sini (jasad Osmane), kami belun dapat informasi jam berapa dan kapan, belum," ujar Rentje saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/8/2016).

Rentje mengatakan, biasanya pihak keluarga atau penanggung jawab jasad memberitahu minimal sehari sebelum jasad akan diambil. Ini untuk mempersiapkan seluruh administrasi serta keperluan dalan proses pemberangkatan jasad.

Rentje menyampaikan bahwa Karina masih mengurus perihal administrasi keberangkatan jasad Osmane.

"Bu Karina, dia bilang sedang dalam proses. Mungkin keberangkatan berhubungan dengan embbassy (kedutaan besar)," ujar Rentje.

Rentje mengatakan bahwa pihaknya masih bisa menunggu konfirmasi hingga pekan ini. Namun, jika belum juga ada konfirmasi, pihak rumah duka akan menghubungi Karina dan meminta agar jasad Osmane dipindahkan ke rumah duka lain.

"Sampai besok juga tidak ada masalah, tapi paling enggak minggu ini. Kami akan konfirmasi penanggung jawab, kalau belum juga kami minta untuk dicarikan tempat lain," ujar Rentje.

Rentje menjelaskan bahwa jasad Osmane hingga saat ini dalam kondisi baik, sebab telah dilakukan proses pengawetan agar jasanya bisa bertahan hingga waktu keberangkatan.

Sebelumnya saat ditemui di Rumah Duka St Carolus Jumat siang, penanggung jawab jasad Osmane, Karina mengatakan, pihaknya berencana memberangkatkan jasad Osmane pada Senin ini. Jasad Osmane tiba di Rumah Duka St Carolus, Jumat sore.

Osmane dieksekusi pada Jumat dini hari di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Terpidana asal Nigeria ini ditangkap karena kepemilikan 3 kilogram heroin di kamar kosnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Atas kepemilikan narkoba golongan I itu, Seck dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Juli 2004.

Kompas TV Inilah Terpidana Mati yang Belum Dieksekusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com