Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengapa Jakarta Begitu Egois, untuk Pilihan yang Terbaik Harus Mengorbankan Surabaya"

Kompas.com - 01/08/2016, 17:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini digadang-gadang menjadi pesaing berat bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dalam survei "Opinion Leader" dari Laboratorium Psikologi Poltik UI, Risma pun ketat bersaing dengan Ahok dari segi kapabilitas. Ahok mendapat skor 7,87. Disusul Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 7,77 dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 7,74.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhatadi mengungkapkan Risma bisa jadi rival Ahok bila diboyong Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ke DKI Jakarta. Sayangnya PDI-P hingga saat ini belum bersuara terkait Risma.

Burhanudin melihat ada dua faktor terkait sikap PDI-P saat ini terkait Risma. Faktor pertama terkait momentum. PDI-P dinilai masih menunggu momentum tepat untuk menentukan pilihannya, terutama terkait Risma.

"Ini juga tegatung momentum, apakah jauh-jauh hari seperti PKS dan Gerindra? Atau Golkar, Hanura dan Nasdem di sisi lain? Atau last minute pengumuman?" kata Burhanudin saat rilis survei "Opinion Leaders" di Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Faktor lain adalah pertimbangan suara PDI-P di Surabaya. Surabaya, kata Burhanudin, adalah salah satu basis suara PDI-P. Jika Risma dibawa ke Jakarta dinilai cukup berisiko bagi pemilih PDI-P di Kota Pahlawan tersebut.

"Kenapa kita warga Jakarta begitu selfish, untuk mendapatkan pilihan best of the best harus mengorbankan warga Surabaya. Ini saya rasa harus dipertimbangkan," kata Burhanudin.

Selain itu, memboyong ke Jakarta juga mempertaruhkan nasib Risma. Secara aturan, Risma harus mengundurkan diri dari posisi wali kota bila ikut Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kalau kalah, Risma hilang dua kali. Kalah di Jakarta dan meninggalkan Surabaya. Pada saat yang sama dia terlanjur janji tidak akan meninggalkan Surabaya," ungkap Burhanudin.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com